Jakarta, investigasi.news-Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus, menghadiri Dies Natalis ke 66 UIN Syarif Hidatullah, Jakarta, Jumat ( 22/7) lalu.
Dalam kesempatan itu, Guspardi Gaus mengatakan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lahir dari ikhtiar bersama yang dilakukan oleh para founding father, para tokoh dan cendekiawan Muslim.
Sejak bernama AIDA tahun 1957, IAIN tahun 1963 dan UIN tahun 2002 UIN,”kata Guspardi Gaus.
Tidak bisa disangkal lagi, bahwa perjalanan panjang UIN Jakarta telah melahirkan alumni sebagai tokoh bangsa, baik yang berkarir di pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), dunia pendidikan, tokoh ormas Islam (NU,Muhammadiyah, MUI dan ormas dan TNI dan Polri.”ujarnya.
Legislator asal Sumatera Barat ini, sangat mengapresiasi UIN sesuai dengan temanya, 66 tahun” Bertransformasi dan Berinovasi dalam Integrasi Sains-Keislaman dan Keindonesiaan” ungkapnya.
Dengan perkembangan zaman mutakhir, Artifical Inteligence atau kecerdasan buatan sebagai akibat dari arus globalisasi, melahirkan revolusi Industri 4.0′, serta memunculkan trend masyarakat baru yakni ‘Society 5.0’.
”Perubahan ini , mempunyai konsekuensi harus dilakukan redefinisi arti menjadi manusia dan peranannya.”terangnya.
Pertanyaan besarnya, apakah kita hanya pasrah dengan membiarkannya terjadi begitu saja, atau menyongsongnya dengan persiapan yang matang dan ikut serta mengarahkannya penuh kesadaran dengan komitmen yang serius” ulas Pak Gaus ini
Oleh Karena itu ,UIN Syarif Hidatullah mesti secara berkisambungan mengembangkan diri menjadi lembaga Pendidikan Tinggi Islam, kelas dunia dengan reputasi global. Mengedepankan integrasi keilmuan dan keislaman sehingga mampu menjadi kiblat peradaban islam yang membanggakan.
Selamat Milad ke-66 UIN Jakarta. Semoga UIN Jakarta terus maju dan sukses menjadi perguruan tinggi bereputasi global dan menjadi World Class University dan menjadi kebanggaan kita bersama, pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.(Malin)