Kuota PPPK Tenaga Kesehatan Tidak ada, Puluhan Nakes Ngadu DPRD Pasbar

More articles

PASBAR,Investigasi.news-Puluhan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja belasan tahun di Puskesmas dan RSUD mendatangi kantor DPRD Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), kemarin.

Mereka mempertanyakan dan mengadukan Nasib, karena tidak kunjung di beri kesempatan mereka untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Saat ini ada sekitar 324 non ASN tenaga kesehatan sesuai update data dengan ijazah terakhir. “kata Ira salah seorang Tenaga Kesehatan (Nakes) Pasbar.

Dikatakan Ira, kami datang tidak demo, tapi kami perwakilan dari ratusan tenaga kesehatan menyampaikan aspirasi kepada bapak ibu dewan perwakilan rakyat untuk memperhatikan nasib kepegawaian kedepannya.

Kami menuntut Pemkab Pasbar, bisa memberikan kouta khusus untuk Nakes, yakni kebidanan, keperawatan dan dokter di formasi PPPK tahun 2024 ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Penggalangan Dana Untuk Kebakaran Rumah Warga Pasir Laweh Di Aia Gadang

Menurut dia, jika berbicara kebutuhan, keberadaan para THL tenaga kesehatan sudah jelas dibutuhkan. Peran dan kinerja mereka jelas, karena saat ini pun mereka bekerja meski kesejahteraannya jauh dari kata layak. “Kalau bicara kebutuhan, kami yang sedang bekerja ini jelas dibutuhkan dan sudah lama mengabdi.

“Ada 1.200 kouta PPPK, namun tidak ada satu pun formasi khusus untuk tenaga kesehatan. Padahal, kami ini garda terdepan menyukseskan progul UHC yang sangat dibangga-banggakan itu,” jelas dia.

Ira mengaku, meski dari 1.200 kouta yakni dengan rincian 500 kouta formasi guru dan 700 kouta formasi non guru (teknis) yang disediakan bisa mereka ikuti, namun persaingannya sangat ketat dan itu pun menggunakan ijazah terakhir SMA.

“THL ini kan ribuan banyaknya di Pasbar, tentu persaingan antar THL di seluruh dinas akan berebut. Kami paham, akan tetapi tes formasi teknis dengan ijazah SMA tentu bertentangan dengan ilmu kesehatan yang kami miliki ini nantinya,” terang Ira.

Baca Juga :  Tebarkan 10.000 Benih Ikan Nila, Wabup Risnawanto Minta Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

“Jadi untuk apa selama ini sekitar 324 non ASN tenaga kesehatan mengupdate data ijazah terakhirnya. Jika akhirnya tes PPPK lewat jalur formasi lain. Bahkan, prioritas untuk kami yang sudah lama mengabdi sebelumnya pun tidak ada,” terangnya.

Sementara itu, kouta untuk guru selalu diutamakan dan hampir tiap tahun diberikan porsi yang lebih banyak. Namun demikian sejak adanya PPPK, formasi untuk kesehatan hanya baru sekali diberikan.

“Kalau tidak salah sudah 4 kali formasi untuk guru, kita hanya satu kali. Kami harap formasi kesehatan disediakan untuk kami yang berdasarkan lama pengabdian. Kami tidak akan sanggup bersaing karena faktor umur, dibanding mereka yang baru tamat sekolah beberapa tahun yang lalu,” harap dia.

Baca Juga :  Pemkab Pasbar Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Sekjen Kemendagri RI Secara Virtual

Sementara itu, Ketua sementara DPRD Pasbar, Dirwansyah mengatakan, pihaknya telah mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh para THL Nakes terkait formasi khusus tenaga kesehatan di perekrutan PPPK Pasbar.

“kita telah mendengarkan keluhan dari para THL Nakes ini tadi, mereka meminta kejelasan nasib mereka kedepannya. Sementara kouta yang ada hanya untuk guru dan tenaga teknis,” kata Dirwansyah.

Untuk itu, dia mengaku DPRD Pasbar, akan memperjuangkan aspirasi THL kesehatan yang sudah mengabdi belasan tahun itu agar disediakan formasi khusus untuk tenaga kesehatan.

“Kami akan memperjuangkan dengan BKPSDM Pasbar, agar adanya kouta atau formasi khusus untuk tenaga kesehatan di perekrutan PPPK tahun ini,” ungkap dia.(Malin)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest