Iklan bank Jatim

Perguruan Tinggi Buka Peluang Bagi Siswa Kurang Mampu di Pasaman

More articles

Pasaman, investigasi.news – Terkait makin dekatnya penerimaan Mahasiswa Baru oleh perguruan tinggi Negeri dan Swasta di seluruh wilayah membuat calon mahasiswa yang akan mendaftar mulai kasak kusuk milih perguruan tinggi yang cocok dan sesuai dengan kemampuan nilai maupun sekaligus menyesuaikan dengan faktor ekonomi.

Dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Sukardi menjelaskan, Bahwa kewenangan Dinas pendidikan hanya sebatas SMP sementara untuk kewenangan SMA di pegang oleh Dinas pendidikan Propinsi, untuk itu ia tidak ingin terpisah dalam rangka visi Pasaman cerdas artinya yang duduk di SLTA tersebut adalah warga Pasaman sementara itu yang mengajar di SLTA tersebut adalah untuk mencerdaskan anak Pasaman.

Sementara itu dengan adanya sinyal dari lembaga layanan pendidikan tinggi untuk kemahasiswaan, artinya besar peluang bagi anak anak atau keluarga yang kurang mampu untuk melanjutkan Ke perguruan tinggi dengan beasiswa, bahkan ada uang bulanan ,ada uang kuliah dan lainnya”, tambah Sukardi.

Untuk itu dengan adanya sinyal tersebut kita datangkanlah yang bersangkutan dan seluruh kepala sekolah SLTA yang ada di Pasaman untuk sosialisasi, dan untuk kegiatan tersebut diprakarsai oleh Dikti, sementara Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman hanya memotori serta mewadahi kegiatan tersebut terkait adanya program dari Dikti tentang penerimaan Mahasiswa baru jalur bidik misi untuk sekian puluh ribu orang, hal tersebut di sampaikan Sukardi usai acara sosialisasi sistim penerimaan mahasiswa baru jalur bidik misi, di aula kantor bupati Pasaman Senin 24 Januari 2022 yang di hadiri langsung oleh Wakil Bupati Pasaman Sabar AS dan perwakilan beberapa perguruan tinggi swasta yang ada di Sumbar salah satunya perguruan tinggi PGRI Sumbar dan Kepala Sekolah SLTA, SMK dan MA se Kabupaten Pasaman.

Baca Juga :  Pasangan Calon Bupati Pasaman Teken Deklarasi Kampanye Damai dan Gelar Parade Sosialisasi

Sukardi juga menyebutkan untuk Pasaman sendiri tidak semua orang ekonominya bagus yang mana selama ini orang takut untuk masuk ke perguruan tinggi swasta dan sekarang telah di tanggung biaya tersebut oleh pihak perguruan tinggi, untuk itu kita tinggal memetakan, sementara itu dari pihak perguruan tinggi sendiri menyarankan pihak SLTA dapat membantu siswanya agar dalam memilih jangan semuanya memilih pada satu jurusan favorit, dan coba memilih pada jurusan lain yang di rasa ada kesempatan.

Kesempatan tersebut tentu ada persyaratan yang harus di penuhi bagi calon mahasiswa diantaranya, sudah mendapat kartu Indonesia pintar dari keluarga miskin atau Keluarga PKH, dan bisa juga keterangan Keluarga Miskin dari Wali Nagari setempat, dan kesempatan ini juga berkaitan dengan prestasi calon mahasiswa sendiri, namun yang di utamakan 0adavsaatbini adalah dari yang kurang mampu”, imbuh Sukardi,

Baca Juga :  Bupati Pasaman, H. Benny Utama buka Lokakarya

Sementara itu Wakil Bupati Pasaman dalam sambutanya mengatakan, dengan adanya program pendidikan gratis ini akan mampu menghilangkan beban orang tua dalam menyekolahkan anaknya, dimana semestinya sejak Januari 2022 kemaren tidak ada lagi pungutan atau pembayaran di sekolah termasuk ditingkat SLTA, guna tidak menganggu program yang ada di SLTA seluruh pencairan, belanja, pertanggung jawaban keuangan sebaik nya dicairkan diawal jangan diakhir atau pertengahan catur Wulan dan kepada kepala Dinas Pendidikan agar diatur sebaik baiknya”, harapnya.

Disamping itu Sabar AS mengajak semua untuk sama sama punya niat sehingga perjuangan untuk meningkatkan mutu dan layanan pendidikan bisa terwujud, terkhusus kepada pihak kepala sekolah ia berharap dengan batuan pendidikan gratis di SLTA tidak menurunkan semangat proses belajar mengajar di sekolah.

Baca Juga :  GMNI Pasaman Bagi Bagi Masker Untuk Pedagang dan Sopir

“Dengan adanya program yang di laksanakan oleh perguruan tinggi ini tentunya sangat bersinergi dengan visi Kabupaten Pasaman , bentuk komitmen dari bidang pendidikan tersebut yakni melahirkan program pendidikan gratis 12 tahun dan bahkan sampai ke tingkat SLTA”, tambahnya.

“Disamping itu kepada kepala SLTA dalam hal ini bisa manfaatkan peluang tersebut dengan baik, dan ini merupakan tambahan strategi bagi calon mahasiswa kita dalam memilih perguruan tinggi terutama bagi keluarga kurang mampu yang berprestasi, untuk itu harus kita persiapkan dari jauh jauh hari agar bisa lulus dalam program bidik misi ini”, tutup Sabar AS. (Sc)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest