Padang Panjang, Investigasi.news – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov. Sumbar) terus berupaya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Sumbar. Upaya tersebut dilakukan melalui strategi menghadirkan Kampung Keluarga Berkualitas (KB), sebagai wujud dari upaya bersama secara terorganisir atau biasa dikenal dengan istilah konvergensi, terhadap sisi pemberdayaan dan penguatan keluarga.
“Sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Sumbar, kami bersama TP. PKK Provinsi telah lahirkan berbagai program, salah satunya kampung KB. Kita tidak mungkin bisa menguatkan tanpa melakukan pemberdayaan, kita harus dorong masyarakat untuk hidup sehat, bagi ibu hamil dan balita kita bantu mereka dengan asupan makanan bergizi, itulah program dari kampung KB,” kata Mahyeldi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah didampingi oleh Ketua Tim Pengerak PKK Sumbar Harneli Mahyeldi saat melakukan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Amri Kota Padang Panjang, Jum’at (31/3/2023).
Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), Angka stunting Sumbar pada tahun 2021 sebesar 23,3 persen sudah berada di bawah rata-rata nasional. Namun, pada tahun 2022 mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,9 persen maka persentasenya menjadi 25,2 persen, sehingga saat ini angka stunting di Sumbar berada di atas rata-rata nasional, yaitu 21,6 persen.
“Untuk bisa menurunkan stunting, perlu adanya kolaborasi lintas sektor dan pendekatan dari hulu sampai hilir, melalui penyediaan sanitasi, lingkungan bersih, dan juga pemberian nutrisi, kesehatan, imunisasi, dan program kesehatan lain. Itulah yang sedang kita kebut sekarang,” jelasnya.
Ditambahkan Gubernur, untuk mewujudkan itu semua, Pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan, di antaranya dengan terus meningkatkan jumlah pendampingan atau tim pendamping keluarga disetiap nagari/desa, yang ditunjuk dari unsur TP. PKK, Bidan, dan Penyuluh KB.
“Kita terus upayakan, minimal ada satu tenaga pendamping keluarga pada setiap nagari/desa,” ucapnya.
Sementara itu Ketua TP PKK Sumbar, Harneli Mahyeldi mengatakan, Stunting memiliki dampak yang sangat buruk untuk kualitas intelektualitas anak, selain bentuk tubuh anak yang pendek, perkembangan otak anak juga menjadi menurun jika dibandingkan dengan anak-anak normal.
“Mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan stunting, maka perlu dilakukan kolaborasi dalam pengentasannya mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan nagari di Sumbar,” ungkap Harneli.
Pada kesempatan itu Ketua TP PKK Sumbar Harneli dan Kota Padang Panjang dr Dian Puspita Fadly Amran membagikan Makanan Tambahan yang bergizi bagi anak Balita sebanyak 320 kotak dan makanan Ibu Hamil sebanyak 20 dus.
Sementara itu, Walikota Padang Panjang Fadly Amran menyampaikan stunting adalah masalah bersama dan menurutnya, penanganannyapun harus terencana dan terukur.
“Karena dampak Stunting begitu besar pada pertumbuhan anak, diperlukan penanganan yang serius dan terukur,” sebut Fadly.
Oleh karena itu Fadly berharap, dengan bantuan ini dan hadirnya Ketua TP PKK Sumbar di Kota Padang Panjang , dapat dimaknai masyarakat sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk kesehatan anak indonesia.
Selain itu, dalam momen Safari Ramadhan Gubernur Sumbar juga menyerahkan bantuan berupa uang sebanyak Rp.50 juta untuk renovasi pembangunan Masjid Nurul Amri. PT. Semen Padang juga memberi bantuan sebesar Rp.15 juta, Bank Nagari bantuan berupa uang tunai Rp. 5 juta dan bantuan dari beberapa OPD Sumbar. (adpsb)