Bupati Pessel; Guru Penggerak Harus Mampu Membawa Peran Penting

More articles

spot_img

Pessel, Investigasi.news -Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar menghadiri wisuda guru penggerak se kabupaten bertempat di gedung Painan Convention Center (PCC), Sabtu (14/1). Pada acara itu hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Muhaimin, para kepala sekolah dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya Bupati Rusma Yul Anwar mengingatkan guru penggerak di Kabupaten Pesisir Selatan untuk dapat menularkan ilmunya kepada guru lain. Guru penggerak harus mampu membawa peran penting terhadap transformasi kepemimpinan pembelajaran.

Diketahui, guru penggerak merupakan salah satu program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Harapannya, dengan peran guru penggerak dapat menjadi perubahan pendidikan di daerah.

“Jadi, ini sebenarnya yang ditransformasi itu adalah kepemimpinan pembelajaran. Guru penggerak itu bekerja pada level-level tindakan baik untuk mengelola peserta didik dalam hal pembelajaran,” ungkapnya.

Bupati mengatakan, pembelajaran saat ini sudah berbasis digitalisasi dengan mengaktifkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Semuanya sudah berada dalam satu kesatuan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Lalu, model pembelajaran terkini itu tidak lagi menekankan pada pemberian pengetahuan. Tetapi, orientasinya lebih kepada proses yang berpusat kepada peserta didik. Sekarang dengan transformasi pembelajaran, itu diatur oleh sekolah yang berbasis kebutuhan peserta didik atau pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar,minat dan profil belajar siswa tersebut. “Jadi, maksudnya, anak itu berdasar kodrat atau potensi awalnya. Kalau kecepatan anak rendah, maka tidak boleh kita paksakan,” ulasnya.

Bupati menuturkan bahwa pembelajaran yang digerakkan saat ini adalah merdeka belajar. Terdapat tiga aspek yang tergabung dalam satu kesatuan, yaitu meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.

“Merdeka, maksudnya bukan berati bebas. Merdeka dalam artian anak itu berdasarkan kudratnya kita olah, dan guru menyajikan bukan atas beban-beban kompetensi dasar (KD),” ulasnya.

Dikatakan, guru itu menyajikan pembelajaran berdasarkan kebutuhan anak. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru penggerak untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan anak pada tiap bidang pembelajaran.

“Jadi, kawan-kawan guru penggerak punya teknik mengelola seperti yang disebutkan tadi, berbasis kebutuhan, potensi dan melakukan budaya positif. Misalnya, ada siswa bermasalah, selama ini mungkin ada siswa yang bermasalah, tapi masalahnya yang diperbesar. Tapi dengan pola guru penggerak nanti, kesalahan itu yang dieksplor dengan mencari latar belakang yang membuat masalah itu terjadi,” katanya.

Sementara itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir selatan, Salim Muhaimin mengatakan, peran guru penggerak sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan anak sesuai minat dan potensi.

Salim mengatakan, dengan paradigma baru siswa juga dituntut punya kemampuan literasi, karakter dan kolaborasi. Dalam hal ini, guru diharapkan pula mampu menggali potensi yang ada dalam diri siswa.

“Munculnya Kurikulum Merdeka sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Semoga dengan adanya kegiatan wisuda guru penggerak itu dapat memacu peningkatan kualitas pendidikan ke depan,” harapnya.

Salim juga menyampaikan kepada seluruh insan pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan bahwa diperlukan tindakan nyata peningkatan kualitas pendidikan untuk mewujudkan visi dan misi kelima Pemkab Pesisir Selatan tahun 2021-2026 yaitu mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing.

Dijelaskan, tindakan nyata yang dimaksud adalah melalui transformasi orientasi pendidikan berbasis kebutuhan, kodrat dan potensi siswa. Transformasi manajemen sekolah yang berkolaborasi dengan semua stakeholder pendidikan. Transformasi kepemimpinan pembelajaran yang harus mampu beradaptasi dengan cepat, sesuai perkembangan Iptek dan tantangan zaman yang semakin dinamis. Mc

spot_img

Latest

spot_img