Pesisir Selatan, Investigasi.news – Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar menghadiri Sosialisasi rencana kontingensi bencana gempa bumi dan Tsunami Pesisir Selatan di Saga Hotel sago. Kamis (10/08)
Diketahui Pesisir Selatan berperan sebagai supermarket bencana, sehingga diperlukan fasilitas yang memadai ketika menghadapi bencana agar harapan tidak ada korban.
Kegiatan tersebut terselenggara yang dibiayai melalui pinjaman Bank Dunia (World Bank). Dilaksanakan secara serentak di 30 Kabupaten/kota di Indonesia.
Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengatakan, letak geografis Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari perbukitan dan pantai menjadikan wilayah dengan kategori berisiko akan ancaman dan memiliki potensi bencana.
Salah satunya adalah gempa bumi dan tsunami. Sehingga, dokumen rencana kontingensi ini menjadi penting dan perlu komitmen untuk menjalankannya.
Kata bupati Rusma Yul Anwar sepanjang tahun 2023 ini, bencana alam yang paling sering melanda daerah Pesisir Selatan adalah banjir.
Di tahun ini, telah terjadi bencana banjir sebanyak 5 kali di 15 kecamatan. Itu merupakan bencana terbanyak yang terjadi dibandingkan dengan daerah lain di kabupaten/kota di Sumatera Barat.
“Setelah kita susun dokumen ini, komitmen bersama tiap OPD dan stakeholder terkait menjadi penting, karena hasil kegunaannya untuk kita sebagai acuan dalam menanggulangi jika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa bumi dan tsunami,”katanya
Bupati berharap, dengan disusunnya dokumen rencana kontingensi bencana ini dan melalui upaya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, Kabupaten Pesisir Selatan berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan efektivitas penanganan darurat saat menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami.
Turut dihadiri oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Asli Chaidir, Direktur Peringatan Dini BNPB, Kalaksa BPBD Pessel, perwakilan Kapolres dan Kodim 0311, serta kepala OPD dan stakeholder terkait sebagai peserta kegiatan sosialisasi. Mc/Scm