Iklan bank Jatim

Memasuki 30 Hari Keterlambatan, Proyek Sentra Tenun Silungkang Belum Juga Rampung

More articles

Sawahlunto, investigasi.news – Memasuki tiga puluh hari keterlambatan dari batas normal kontrak awal 26 Desember 2023, pengerjaan Proyek Sentra Tenun Silungkang di Kecamatan Silungkang di Kota Sawahlunto oleh PT Unggul Sakaja belum juga rampung.

Pengamatan dilokasi proyek bernilai Rp14,7 milyar dengan konsultan perencana CV Total Citra Consultant dengan konsultan pengawas CV Intikarya Tigamitra (inkatim) itu, Sabtu (20/1/2024), para pekerja masih beraktifitas melakukan penyelesaian konstruksi dan pelengkapnya.

Salah seorang pelaksana lapangan Robert membenarkan masih ada pekerjaan konstruksi serta penyelesaian pekerjaan bangunan lainnya serta akses jalan belum dikerjakan.

Kondisi Proyek Sentra Tenun Silungkang yang masih terbengkalai. (Foto: Tumpak)

“ progress pekerjaan fisik mulai berkurang dan terus dikerjakan serta dibagian lain sedang mendirikan perancah scaffolding untuk pemasangan kaca dan ACP (aliminium Composite Panel.red) hampir di beberapa gedung” kata Robert.

Baca Juga :  Warga Keluhkan Jalan Rusak di Perbatasan Bangka Tengah dan Bangka Selatan

Proyek Revitalisasi Gedung Sentra Tenun Silungkang kota Sawahlunto pastikan kontraktor pengerjaan 31 Desember 2023 lalu belum juga selesai, maka dipastikan pula PT. Unggul Sokaja dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan.

Terkait keterlambatan proyek kontrak Nomor : 03/SPK/PERINDAG/KOPERINDAG.SWL/2023 tertanggal 20 Juli 2023 itu dibenarkan Pj Wali Kota Sawahlunto Zefnihan sesuai regulasi yang dipenuhi maka pekerjaan akan tetap dilaksanakan.
“ kepala dinas sebagai Pengguna Anggaran Proyek sentra tenun mengunakan mekanisme perpanjangan waktu diluar tahun anggaran dan sesuai aturan diperbolehkan sepanjang memenuhi mekanisme dan kriteria-kriteria yang berlaku” kata Zefnihan, Selasa (2/1/2024).

Lebih jauh Zefnihan menjelaskan pelaksanaan nantinya bisa dilanjutkan pekerjaan lewat tahun kontrak sehingga pekerjaan dapat selesai dan bisa bermanfaat dan ini secara teknis tidak menyalahi aturan.

Baca Juga :  DPC GPM Halsel Maluku Utara Menduga Bupati Halsel Maju Mundur Dalam Penerapan Berantas Korupsi

Indikasi keterlambatan pekerjaan dikawasan di Desa Silungkang Tigo, bernilai sekitar Rp14,7 milyar yang dikerjakan PT Unggul Sokaja itu yang sebelumnya pernah dilansir Investigasi.news 12 Agustus 2023 lalu. Dua bulan pasca peletakan Batu Pertama pembangunan Sentra Tenun Silungkang, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita, Senin 5 Juni 2023 lalu, proyek menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perindustrian itu, baru melakukan pembersihan lahan.

Sebelumnya, pengamatan Investigasi.news, Senin (7/8/2023) lalu dikawasan di Desa Silungkang Tigo, Kecamatan Silungkang lokasi pekerjaan proyek bernilai sekitar 14,7 milyar yang dikerjakan PT Unggul Sokaja itu belum ada tanda – tanda dimulainya pekerjaan hanya baliho dan spanduk saat seremoni peletakan batu pertama oleh Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian Reni Yanita, Senin 5 Juni 2023 itu.

Baca Juga :  Terkait Kasus Tipikor Di Taliabu, AMAK Jakarta Kembali Gelar Aksi Didepan Gedung KPK

Mengetahui kondisi itu, Investigasi.news berupaya menghubungi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sawahlunto Tatang Sumarna namun gagal. Dan dapat tersambung melalui Handphonenya setelah mengirim pesan melalui WhatsApp dan menjawab panggilan Jum’at (11/8/2023) lalu.

Plang Proyek Sentra Tenun Silungkang. (Foto: Tumpak)

“ ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dilengkapi dan pekerjaan saat ini rekanan sedang melakukan pembongkaran beberapa bangunan di lokasi pekerjaan serta pembersihan” kata Tatang dengan mengirimkan visual unit alat berat sedang bekerja.

Dia berharap rekanan dapat terlaksana dengan baik dan rekanan dapat menyelesaikan pekerjaan itu.

Diketahui, Pemko Sawahlunto mendirikan Sentra Tenun di Desa Silungkang Tigo, Kecamatan Silungkang, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita, Senin 5 Juni 2023 lalu. (tumpak)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest