Sawahlunto, Investigasi.news – Usaha pantang menyerah dari pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Sawahlunto untuk membantu perekonomian keluarganya. Abdi Hamzah yang biasa dipanggil Abdi ini tinggal di Dusun Sungai Loban Muarokalaban Kecamatan Silungkang, berwirausaha memproduksi sendiri dirumahnya Sabun Cuci piring dan langsung memasarkannya secara berkeliling.
Ketika ditemui oleh media ini, Abdi yang sedang menjual sabun cair cuci piring tersebut ini mengakui, usahanya ini sudah berjalan selama 7 bulan sejak September 2021 tahun lalu. ” Saya belajar membuat sabun cair cuci piring ini dari Bapak Mukhsin Ferdian. Mengikuti pelatihan selama 1 hari dan sejak itu saya serius menekuni bisnis ini. Awal mula memproduksi saya kesulitan dalam pemasarannya banyak dari konsumen ibu-ibu yang tidak mempercayai, selama 3 bulan saya mempromosikan dulu produk sabun cair cuci piring ini,” kisah Abdi.
Abdi juga bercerita bagaimana dia memperjuangkan usaha produk rumahannya ini kepada masyarakat Sawahlunto. Mulai dari masuk ke sekolah-sekolah selesai pulang sekolah, kemudian dia juga menjualnya ke pasar tradisional Sawahlunto dan juga kemanapun dia pergi bermain atau ke organisasi yang digelutinya dia selalu membawa sabun cair cuci piring produksinya. ” Saya tidak gengsi dan malu, saya ingin membantu keluarga saya, kedua orang tua saya cuma pemilik warung kecil di kampung. Banyak sekali ejekan yang saya terima dari orang lain, tapi saya tidak perduli, saya tetap bertahan dengan usaha saya dan selalu memasarkanya disela-sela kesibukan saya sebagai pelajar,” kata Abdi yang juga memiliki dua orang adik perempuan.
Dia mengatakan seminggunya bisa memproduksi 38 botol, satu botol isinya 1/2 kilogram, botol yang digunakan adalah botol aqua bekas. Dari 38 botol bisa memperoleh profit sebesar Rp. 90 ribu. ” Saya menjual 1 botol Rp. 5000, bagi saya yang penting warga Sawahlunto bisa membeli produk sabun cair cuci piring produksi sendiri ini,” ujarnya.
Abdi berharap kedepannya pihak instansi terkait terutama Pemko Sawahlunto memberikan perhatian dan pembinaanya, aplagi terkait modal dan pemasaran dari produknya. ” Saya berharap bisa dibantu dan ada izin produksi agar produk rumahan saya bisa berkembang,” pungkasnya. (087)