Malang, investigasi .news – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-111 Kota Malang bukan sekadar seremoni tahunan. Di balik rangkaian acara yang digelar, terdapat pesan kuat tentang tanggung jawab sejarah, semangat kebersamaan, dan tekad membangun masa depan kota yang lebih berkelas.
Setelah apel dan halal bihalal bersama aparatur sipil negara (ASN) digelar pada pagi harinya, siang ini, Selasa (8/4), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menggelar Rapat Paripurna Istimewa sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang dan perjuangan para pendahulu.
Dalam pidatonya, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyampaikan bahwa peringatan HUT ini bukanlah rutinitas simbolik, melainkan panggilan kesadaran bersama untuk merefleksikan sejarah dan menanamkan kembali nilai-nilai perjuangan yang menjadi fondasi Kota Malang.
“Peringatan HUT ke-111 ini adalah momen kontemplatif. Kita diingatkan bahwa kota ini tidak dibangun dalam semalam. Ia tumbuh dari keringat, ide, dan perjuangan panjang para tokoh dan masyarakat. Maka menjadi tugas kita untuk melanjutkan estafet itu dengan semangat yang sama,” ujarnya penuh semangat.
Amithya memberikan apresiasi mendalam kepada para pemimpin terdahulu, baik di legislatif maupun eksekutif, serta masyarakat yang terus berkontribusi dalam pembangunan. Ia menyebut, Kota Malang seperti sekarang ini adalah hasil kerja kolektif lintas generasi yang perlu terus dijaga dan diperkuat.
“Tanpa kolaborasi, Malang tidak akan menjadi kota yang tumbuh dinamis seperti hari ini. Sudah saatnya kita membuka ruang partisipasi yang lebih luas agar pembangunan benar-benar inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Mengutip semangat Bung Karno, Amithya menegaskan pentingnya keseimbangan dalam pembangunan.
“Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya. Kita tidak hanya bicara tentang beton dan jalan, tapi juga mentalitas warga, nilai-nilai, dan karakter kota. Inilah pembangunan sesungguhnya,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa sejarah bukan untuk dikenang semata, tetapi untuk dijadikan cermin menata masa depan. “Jangan pernah melupakan sejarah, karena di sanalah letak identitas dan arah perjuangan kita ke depan,” ucapnya.
Di akhir sambutan, ia menyampaikan ucapan Selamat Idulfitri 1446 H serta harapan besar agar Kota Malang terus bertumbuh menjadi kota yang gemilang, membanggakan, dan berkelas dunia.
“Mari kita jaga semangat satu hati untuk terus mengukir prestasi. Kota Malang adalah milik kita bersama, dan hanya dengan gotong royong kita bisa melangkah lebih jauh,” tutupnya.
Rapat paripurna ini menegaskan bahwa ruh utama Kota Malang sejak dulu hingga kini tetap sama: gotong royong, kebersamaan, dan semangat tak henti untuk maju. Kini, tinggal bagaimana semua elemen kota menyatukan langkah, mengubah warisan sejarah menjadi energi pembangunan yang berkelanjutan.
Guh