Karimun, Investigasi.news โ Hotel Paradise di Tanjung Balai Karimun menjadi salah satu pilihan utama wisatawan untuk menginap selama hari libur. Hal ini dikarenakan pelayanan ramah dari staf hotel yang sering direkomendasikan oleh tamu.
Meskipun layanan penginapan tetap dibuka untuk umum, manajemen Hotel Paradise tidak mengoperasikan fasilitas tempat hiburan selama hari besar keagamaan. Saat dihubungi oleh awak media, pihak manajemen menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut.
โIya, kami tidak membuka tempat hiburan hotel untuk umum saat ini karena menghormati Hari Isra Miโraj serta mengikuti Surat Edaran Larangan Beroperasi Tempat Hiburan Pada Hari Besar Keagamaan Tahun 2025,โ ujar manajer Hotel Paradise.
Dalam surat edaran tersebut, terdapat pengecualian pada poin ketiga yang mengizinkan fasilitas hiburan di hotel berbintang tetap beroperasi dengan syarat tertentu.
โFasilitas hiburan hanya diperuntukkan bagi tamu hotel yang sudah menginap lebih dari 24 jam atau turis asing yang memiliki paspor. Namun, fasilitas ini tidak dibuka untuk umum,โ ucapnya.
Manajemen mengungkapkan sempat terjadi kesalahpahaman dengan sekelompok orang yang memaksa menggunakan ruangan VIP pada malam Hari Isra Miโraj.
โMereka memaksa meski sudah dijelaskan bahwa tempat hiburan tidak beroperasi. Bahkan, ada yang mengaku dari organisasi tertentu dan membawa ID card Mabes,โ kata manajer tersebut.
Cekcok pun terjadi hingga kelompok tersebut meminta Ketua FKKPI dan Babinsa datang untuk membuktikan kebenaran situasi.
โKami tetap mematuhi aturan. Saat mereka datang, terbukti bahwa fasilitas hiburan kami memang tidak beroperasi,โ tegasnya.
Manajemen Hotel Paradise menegaskan komitmennya dalam menghormati hari besar keagamaan dan akan terus menjalankan operasional sesuai dengan aturan yang berlaku.
(Fransisco chrons)