Dengan segala keterbatasan melihat serta mengetahui Kondisi Komite Olah Raga Nasional (KONI) Kabupaten Solok yang sengaja diabaikan oleh Pemerintah daerah dan terkesan Dendam Politik Pemilu masih ada, bahkan Kondisi Keuangan terkini sangat memperhatinkan, Pada hal semua orang tau dana Hibah untuk KONI Kabupaten Solok telah tersedia namun hingga kini tidak kunjung dicairkan oleh Pemerintah, akhirnya mengingat PON ke 20 akan digelar membuat Masyarakat Peduli olah Raga Kabupaten Solok menggelar Aksi Sosial mengumpulkan sumbangan para Donatur dan berbagai elemen masyarakat untuk bekal para Atlet dengan judul aksi “Sejuta Coin Untuk Atlet PON Kabupaten Solok 2021.”
Yuslir Mak Itam Wartawan Senior yang juga Tokoh Masyarakat Kayu Aro ikut turun kelapangan menggelar aksi Sejuta Coin tersebut, “ Demi Olah Raga dan Demi Nama Baik Kabupaten Solok Saya selaku masyarakat Kabupaten Solok berharap kepada semua masyarakat mari bersama kita galang dana untuk atlet olah raga kita ini yang akan bertanding di kejuaraan Pekan Olah Raga Nasional Di Papua, Walaupun Pemerintah Kabupaten Solok di Rezim ini Tidak Peduli Olah Raga tapi Kita sebagai Masyarakat Kabupaten Solok selalu ada untuk Generasi Muda Olah Raga, Tegasnya.
Kini nasib atlet-atlet dan pelatih Kabupaten Solok yang akan mewakili Sumbar di helatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua, tanggal 2-15 Oktober 2021 tidak mendapat apresiasi dan dukungan dari Pemkab Solok. Di saat sejumlah daerah di Sumbar telah melepas dan memberi dukungan moril dan materil, para atlet Kabupaten Solok yang akan mewakili “Tuah Sakato” di alek olahraga terbesar di Indonesia itu, seperti “dilapeh ayam”. Tidak ada tanda-tanda Pemkab Solok akan mengapresiasi duta-duta olahraga tersebut.
Dengan kondisi Kas KONI yang Nol, sebanyak 15 orang atlet asal Kabupaten Solok berangkat ke Propinsi Papua dalam rangka mengikuti kegiatan PON ke XX, tetap dengan semangat 45, walau responsif Pemerintahan Daerah Kabupaten Solok tidak ada. Miris sangat, Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diikuti oleh putra putra terbaik Kab Solok dengan segudang prestasi tersebut ikut bertarung dikancah olahraga dengan membawa nama besar daerahnya, namun terkesan diabaikan.
Tercatat, sebanyak 15 orang putra terbaik Kab Solok terpilih melalui seleksi yang super ketat untuk ambil bagian pada helatan PON XX Papua Oktober 2021 mendatang, Kab Solok salah satu terbanyak mengirim atlet untuk Sumbar, yakni sebanyak 15 atlet dan 3 orang pelatih. Atlet tersebut terdiri dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor), yakni Cabor Karate 6 orang, Cabor Kempo 2 orang, Cabor Muay thai 2 orang, Cabor Wushu 2, Cabor Taekwondo 1 orang dan Cabor Gulat 2 orang. Selain itu, sebanyak tiga orang pelatih mendampingi atlet Kab Solok, yakni Zelly Harianto, pelatih Cabor Karate, Hidayat dari Cabor Catur, dan Rudi Horizon dari Cabor Kempo.
Sekretaris Umum Komite Olahraga Indonesia (KONI) Kabupaten Solok, Mevrizal, SH, MH, mengharapkan para atlet dan pelatih asal Kabupaten Solok yang akan mewakili Sumbar di PON XX Papua, untuk tidak berharap banyak ke Pemkab Solok. Hal itu menurutnya, disebabkan tidak ada dana yang dialokasikan untuk keikutsertaan para atlet dan pelatih di PON XX Papua tersebut. Pengacara muda Kabupaten Solok tersebut, dengan tegas menyatakan hingga saat ini kas di KONI Kabupaten Solok, kosong, “ Kas di KONI Kabupaten Solok Rp0 (nol rupiah). Pemkab Solok, telah me-nol-kan anggaran dana hibah KONI Kabupaten Solok tahun 2021, dengan alasan refocusing anggaran. Hal ini sudah kami tanyakan ke Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok. Anggaran hibah untuk KONI Kabupaten Solok 2021, tidak ada,” ungkapnya.
Mevrizal mengaku, tindakan Pemkab Solok menghapus dana hibah untuk KONI Kabupaten Solok, sungguh sangat mengecewakan. Menurutnya, KONI sebagai induk organisasi olahraga di Kabupaten Solok, akan menggelar hearing dengan DPRD Kabupaten Solok terkait hal ini. Mevrizal menegaskan bahwa atlet dan pelatih adalah aset Kabupaten Solok, Sumbar dan Indonesia. “Ini adalah sejarah. Di rezim inilah perhatian terhadap olahraga ditiadakan. Telah nyata terjadi pembunuhan kreativitas dan potensi olahraga di Kabupaten Solok. Padahal, olahraga adalah sebuah entitas bagi daerah, yang butuh perhatian khusus. KONI Kabupaten Solok akan mengadukan hal ini ke DPRD Kabupaten Solok. Mudah-mudahan Pemkab Solok tersentuh hatinya. Jangan memandang KONI, tapi, pandanglah atlet dan pelatih yang telah berjuang sekuat tenaga untuk lolos ke PON. Tidak mudah lolos ke PON, dan tidak setiap saat PON itu ada, tapi hanya sekali dalam 4 tahun,” ungkapnya. (Bram)