Tambang Emas Illegal di Kawasan Eco Gren Park Sungai Nunyo ‘Baserak’, Kinerja Penegak Hukum Semakin Diuji

More articles

spot_img

Meski beberapa hari lalu telah diamankan para penambang emas illegal di Solok Selatan, namun tak menciutkan nyali para penambang emas ilegal untuk menghentikan tindakannya. Malah terpantau semakin banyak dan menjadi-jadi. Disini kemampuan kinerja penegak hukum semakin diuji. Mampukah membasmi para perusak ini?

Dharmasraya, investigasi.news – Merasa tindakan para penambang emas illegal telah merusak alam dan ekosistemnya. Masyarakat meminta kepada Kapolda Sumbar untuk menindak para cukong penambang emas ilegal yang beraksi menggunakan puluhan mesin dompeng di kawasan Eco Gren Park Sungai Nunyo. Tepatnya, di Bukit Mandawa Jorong Padang Sari Kenagarian Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat.

Diketahui, para pelaku penambang emas yang datang dari Pulau Jawa itu tidak sungkan-sungkan memporak-porandakan lokasi kawasan Eco Gren Park Sungai Nunyo yang telah menelan miliyaran uang negara baru-baru ini. Upaya pemerintah untuk memulihkan kawasan dengan program penanaman batang bambu di lahan yang telah dirusak oleh penambang emas ilegal lebih kurang 450 hektar itu hanya sia-sia.

Pasalnya, sampai saat ini pelaku penambang emas ilegal masih terlihat beraksi di Sungai Nunyo malah semakin tumbuh subur. Sehingga masyarakat menduga aparat penegak hukum tutup mata dan tidak menghiraukan hal tersebut. Disini kinerja aparat penegak hukum dipertanyakan kekuatannya. Mampukah membasmi para perusak alam ini ?

Diakui Tamba bos tambang emas ilegal itu di kediamannya Bukit Mendawa kepada Investigasi.News bahwa, “kelompok kami ada sembilan orang dan kelompok orang dari Pisang Rebus ada juga, selain itu kalau Sungai Nunyo yang di bawah itu lain lagi kelompoknya dan kami menambang di Sungai Nunyo itu sudah bertahun-tahun tidak ada kendala aman-aman saja”, jelas Tamba.

Sementara terpisah Edwar bendang dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ampera indonesia sangat menyayangkan perbuatan pelaku penambang emas ilegal tersebut. Apalagi, pemerintah telah berusaha untuk memulihkan lokasi yang telah di rusak oleh pelaku penambang liar selama ini.

Salah satu dengan melakukan penanaman batang bambu dan juga dibangunnya gapura, gazebo dan MCK di kawasan bekas tambang emas ilegal tersebut. Hal tersebut dilakukan agar kawasan itu bisa kembali mempunyai daya tarik dan tujuan utama untuk memulihkan Sungai Nunyo bisa tercapai.

Selain itu Sungai Nunyo juga diharapkan bisa menjadi tempat wisata andalan karena telah menyedot uang negara sekian besarnya. Namun sangat disayangkan, karena pelaku tambang emas tersebut tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan Sungai Nunyo. Kalau tidak salah saya, ucap Edwar, Kepala BNPB Pusat Letjen Monardo pernah meninjau lokasi Eco Gren Park Suangai Nunyo itu dulu dan beliau pernah mengatakan bahwa kawasan Sungai Nunyo itu kadar mercurinya sangat tinggi sehingga sangat sulit untuk dipulihkan.

Meski, penanaman batang bambu itu juga akan mengancam pertumbuhan kesehatan segala makhluk hidup. Disini kita sangat berharap kepada Kapolda Sumbar untuk membuktikan kinerjanya dengan menindak tegas kejahatan pelaku penambang emas ilegal yang merusak alam di Kabupaten Dharmasraya tersebut. Apabila ada oknum dari pihak kepolisian yang ikut membekingi saya mohon untuk ditindak juga”, tegas Edwar. (tim)

spot_img

Latest

spot_img