Padang Panjang, investigasi.news – Pembangunan Gedung Kantah ATR / BPN Kota Padang Panjang yang baru siap direhab/direnovasi, hitungan bulan sudah pada bocor, dan terkesan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak rekanan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan asal jadi.
Pasalnya, setelah media ini kelapangan dan melihat langsung pekerjaan itu, banyak terlihat kekurangan yang sepertinya luput dari pengawasan.
Seperti, plesteran dinding sudah retak-retak, pemasangan les plafon dinding tidak lurus dan berpotensi mengalami kerusak lebih parah nantinya, dan sudut-sudut dinding kantor tidak siku alias banyak yang tidak lurus.
Sedangkan anggaran pembangunan gedung itu bersumber dari APBN yang di alokasikan pada anggaran Kementrian ATR/BPN, RI, nilai proyek itupun sangat seksi berkisar Rp. 1 Milyar, lantas dengan sebanyak itu uang negara digelontorkan pihak rekanan semaunya mengerjakan proyek itu??
Wahyu selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Disambangi Senin (15/05) sore ke kantornya mengatakan. “Setelah pengerjaannya selesai dan difungsikan, tidak ada kebocoran waktu terjadi hujan. Tapi setelah berjalan beberapa bulan, setiap hujan, pasti air akan masuk kekantor ini. Kami sudah menghubungi pihak rekanan untuk segera memperbaikinya kembali, tapi sampai saat ini belum ada respon,” ujar Wahyu.
Diterangkannya, “pengerjaan konstruksi fisik pembangunan renovasi gedung Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padang panjang yang dikerjakan oleh CV. Zahayra Kontruksi, bersumber dari uang Negara (APBN) 2022 senilai Rp 730.297.564.
Pantauan media ini Senin (15/5/2023), terlihat jelas dari beberapa pengerjaan di bagian dinding yang sudah diplester mengalami retak-retak. Bukan itu saja, pemasangan kusen aluminium bagian atas yang terdapat di depan pintu masuk kantor, kelihatan tidak rata kedinding dan tidak siku.
Sementara itu Pihak CV. Zahayra Kontruksi selaku kontraktor pelaksana kegiatan, dikonfirmasi melalui nomor selularnya, tidak menanggapi hingga berita ini diturunkan. Km
