Pembunuhan Sadis Di Lubuksikaping, Satu Meninggal, Dua Luka Parah

Pasaman, Investigasi.news – Sungguh tragis nasib dua orang Kakak beradik, Agil Sahputra (11 th) dan adiknya Puji Amugi (7 th). Setahu mereka hanya diajak Sang Ayah AH (44 th) ke ladang, namun tiba di ladang ternyata mereka dibantai.

Si Bungsu Puji ditemukan meninggal dunia bersimbah darah dalam pondok ladang, dengan luka sayatan di leher, bersama ayahnya yang juga mengalami luka sayatan di perut. Sementara Sang Kakak kritis dengan kepala bekas hantaman batu di beberapa tempat dan divonis dokter mengalami geger otak parah.

Namun siapa pelaku dan apa motif peristiwa berdarah nan tragis ini?, belum ada pihak resmi yang menyatakan. Namun berbagai dugaan siapa pelaku dan motifnya, telah santer beredar di tengah-tengah masyarakat.

Peristiwa pembunuhan sadis yang membuat buncah ibu kota Kabupaten Pasaman itu, berawal pada Senin (16/1/2023) sekitar pukul 11.30 WIB, dimana Sang ayah A.H membawa anak sulungnya Agil pergi ke kebun miliknya di daerah Tonang, Nagari Sundata, Kecamatan Lubuk Sikaping.

Dari keterangan polisi, sekitar pukul 15.00 WIB, sang ayah kembali pulang ke rumahnya di Jorong Kampung Padang, Nagari Aia Manggih Barat dan membawa lagi anak bungsunya Puji, untuk pergi bersamanya ke kebun lain yang terletak di Anak Aia Batuang Kampung Padang Paraman Dareh, Nagari Aia Manggih Barat.

Lantaran hari sudah menjelang maghrib, Ibu korban ‘S’ (istri A.H) mulai resah karena kedua anaknya belum ada di rumah. Kemudian S memberitahu sanak familinya untuk mencari ketiga orang tersebut.

Selanjutnya keluarga dan warga setempat melakukan pencarian, dan sekitar pukul 20.00 wib Korban a.n. AGIL SHAPUTRA ditemukan warga di ladang di Tonang dengan kondisi luka berat pada bagian kepala (masih hidup), kemudian dibawa masyarakat ke RSUD Lubuk Sikaping.

Berikutnya masyarakat dan keluarga mencari A.H dan Puji di ladang Anak Aia Batuang Kampung Padang Paraman Dareh, Nagari Aia Manggih Barat.

Di dalam pondok ladang tersebut masyarakat menemukan A.H. dalam kondisi luka parah dengan luka sayatan di perut dan Si Bungsu Puji sudah dalam kondisi tidak bernyawa, bermandikan darah dengan luka sayatan di leher.
Sungguh tragis dan sadis !!

Dari lokasi kejadian, polisi kemudian mengamankan sebilah pisau dan sebongkah batu, yang diduga digunakan oleh pelaku.

Kapolres Pasaman AKBP. Yudho Huntoro, SIK. MIK melalui humasnya menyatakan belum bisa menetapkan Siapa Tersangka dan apa motif kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dan luka parah.

“Saat ini korban A.H belum bisa dimintai keterangan, karena masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit,” ujar Kapolres Pasaman. tim

IKLAN HPN

Related Articles

Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan

Latest Articles