Medan Labuhan, investigasi.news – Pesta akhir tahun 2023 yang diiringi dengan dentuman musik dan petasan kembang api berujung malapetaka. Pesta itu digelar di salahsatu ruko di jalan KL Yos Sudarso KM. 17 Simpang Kantor. Rekaman camera CCTV bakal jadi bukti menuju bui. Rabu (03/12/2024) pukul 07.00 Wib.
Satu diantara korban penganiayaan dan pengeroyokan, Buqori (32) minta Polisi lihat bukti rekaman CCTV tanpa potongan durasi.
“Malam itu saya main kembang api yang diarahkan ke udara, dari ruko sebelah juga melakukan hal yang sama,” kata Buqori mengawali kisahnya.
Di udara kembang api yang saya tembakkan dihantam kembang api sebelah lanjut Buqori. Kemudian kembang api dari sebelah itu juga ada yang diarahkan ke ruko&ruko yang saya anggap itu berbahaya, jelas Buqori.
“Sambil bergoyang mengikuti irama dentuman musik, saya tegor mereka yang mengarahkan kembang api ke ruko, tiba-tiba mereka matikan musiknya. Saya datangi pemain keyboardnya,” jelas Buqori.
“Saya bukan larang kalian, hidupkan aja musiknya. Ini hak kami, kita sama sama punya hak jawab mereka,” kata Buqori menirukan omongannya ke pihak lawan.
Usai debat mulut, Buqori diusir ke luar. Buqori sempat melihat banyaknya botol minuman keras di lokasi pesta. Saat hendak pergi meninggalkan lokasi pesta akhir tahun itu, Buqori dimaki dan dipukuli.
“Saya melihat banyaknya botol minuman keras, saya diusir, ketika pergi saya dimaki, begitu balik badan saya langsung dipukuli dan dikeroyok. Pelakunya banyak, diantaranya beberapa orang berbadan tegap seperti potongan aparat. Ada yang berbaju merah, saya yakin itu oknum,” terang Buqori saat diwawancarai investigasi.news dan Aliansi Wartawan Medan Utara.
Peristiwa keributan akhir tahun yang dipicu dentuman musik dan pesta kembang api itu melibatkan calon Legislatif 2024 Daerah Pemilihan II, Helmax Alex Tampubolon, SH. MH yang dilaporkan ke Polda Sumut dengan bukti laporan Nomor : STTLP/B/3/I/2024/SPKT/POLDA SUMUT.
Melihat Buqori dianiaya dan dikeroyok di lokasi pesta akhir tahun, sejumlah orang yang datang hendak selamatkan Buqori ikut jadi sasaran. Akibatnya terjadi perlawanan.
“Ada rekaman camera CCTV, kita lihat dari awal hingga sampai terjadi keributan, jangan dipotong potong, itu yang kita minta nantinya dengan Polisi. Orang yang datang hendak mencari tahu pun ikut jadi sasaran penganiayaan,” tambah Buqori.
Terpisah, pihak Caleg Dapil II, Helmax Alex Tampubolon mengklaim pihaknya tidak salah.
“Soal adanya minuman keras (Miras) dalam acara syukuran itu tidak ada, namanya tamu mungkin ada yang diselipkan dibawa dari luar, ya kita tahu” jelas Samarson.
Acara itu berlangsung hikmat sebenarnya, ada keyboard ya biasalah, lanjut Samarson.
Kemudian ada orang datang yang tidak terima, sehingga terjadilah adu mulut dan berujung keributan, tapi bukan pihak kita yang mulai,” kata Samarson. (Man)