Benarkah Kadis PUPR Suprayidno Alasan Gagalnya Pembangunan Infrastruktur Di Taliabu ?

More articles

spot_img
Taliabu, Investigasi.News – Suprayidno alias Ino Kepala Dinas (Kadis) PUPR Pemda Pulau Taliabu bisa menjadi alasan gagalnya berbagai pembangunan infrastruktur di Kab. Pulau Taliabu-Provinsi Maluku Utara.

Sebelumnya tokoh partai golongan karya (Golkar) Malut yang juga dikenal sebagai bapak pemekaran Taliabu AHM menuding jika pembangunan infrastruktur di Taliabu gagal. Sorotan AHM ini kemudian menjadi tamparan keras Bupati Aliong Mus dan Pemda Pulau Taliabu. Apa lagi saat yang bersamaan pembangunan ruas jalan Beringin-Nggele dan Nggele-Lede sedang bermasalah.

Dari amatan media ini, pasca tudingan itu dilemparkan AHM pada lawatan politiknya ke Taliabu, pihak PUPR langsung ’cuci tangan’ dan segera merilis keberhasilan dinas tersebut dalam membangun. Namun kemudian apa yang dilakukan Dinas PUPR lebih kepada klaim sepihak karena faktanya di lapangan berbagai pihak mengkoreksi keras kinerja dinas yang dikepalai oleh ‘anak mantu’ dari Ramli Wakil Bupati Taliabu.

”Dibilang berhasil itu jika mampu menyelesaikan pekerjaan kemudian tidak ada masalah. Namun ini kan masalah dimana-mana”, ujar As salah seorang warga kota Bobong kepada media ini, selasa (11/4).

Diketahui selain bermasalah pada pekerjaan ruas jalan Beringin-Nggele dan Nggele-Lede yang merupakan proyek rabat beton. Ada informasi beredar jika pekerjaan ruas jalan Nggele-Lede akan diambil alih oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional atau BPJN.
Sontak hal ini menuai komentar yang beragam, publik menilai bagaimana mungkin satu pekerjaan ada dua sumber anggaran.

“Sejak awal kami memang sudah curiga, karena pekerjaan dilakukan secara asal-asalan. Namun demikian jika memang mau diambil alih balai, maka APBD senilai 16 miliar yang digelontorkan untuk pekerjaan itu menjadi sia-sia dan mubazir”, kata Lisman Ketua DPC GPM-Taliabu.

Pria yang akrab dipanggil Bung Dex ini meminta Kadis PUPR bertanggungjawab atas terbuangnya anggaran untuk pekerjaan jalan tersebut, jika kemudian akan diambil alih pihak balai.

“Saya khawatir ini ada skenario jahat, namun mana mungkin satu pekerjaan itu ada dua sumber anggaran, jadi tumpang tindih”, kata Lisman lagi.

Sejumlah pihak menuding Suprayidno atau Ino sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas gagalnya pembangunan infrastruktur di Bumi Hemung Sia, Sia Dufu.

( Y. Tabaika )

spot_img

Latest

spot_img