Padang Panjang, investigasi.news– Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si secara simbolis serahkan bantuan pangan pokok untuk baduta (anak di bawah usia dua tahun) dan ibu hamil berisiko stunting, Kamis (16/11) di Aula Dinas Sosial PPKBPPPA.
Bantuan pangan pokok berisi telur, susu serta beras Fortivit tersebut disalurkan untuk 70 baduta dan 10 ibu hamil berisiko stunting di Kota Padang Panjang.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU pengadaan serta penyaluran beras Fortivit antara Dinas Sosial PPKBPPPA dengan Perum Bulog Cabang Bukittinggi.
Sonny berharap dengan berbagai program dalam penanganan stunting di Padang Panjang, dapat bermanfaat dan dibuktikan dengan menurunnya angka stunting.
“Ini bagian dari program yang telah dirintis sebelumnya. Seperti Dahsat dan Basunting yang harus tetap jalan. Kita harus fokus dalam intervensi langsung kepada ibu hamil, baduta. Kita libatkan semua stakeholder berikan penyuluhan kepada calon pengantin sebagai pembekalan kesiapan perencanaan tumbuh kembang anak,” ungkapnya.
Sonny mengingatkan jajaran untuk akan tetap memprioritaskan penanganan stunting dengan intervensi langsung.
“Tanggung jawab ini merupakan amanat dari pusat. Pemko tetap komit dan serius untuk 2024 terutama penanganan langsung, bukan lagi acara seremonial. Kita akan evaluasi pada akhir tahun atau awal 2024. Kita akan berikan reward terhadap kelurahan yang tercepat dalam akselerasi penanganan stunting,” sebutnya.
Pimpinan Cabang Bulog Bukittinggi, Sri Wahyuni mengapresiasi gerak cepat Pemko dalam penggunaan beras Fortivit dalam mengatasi stunting.
“Padang Panjang menjadi yang pertama menjalin MOU dengan Bulog. Beras Fortivit merupakan beras lokal berkualitas premium yang rasanya enak dan pulen, memiliki kandungan nutrisi dan vitamin yang tinggi. Mengonsumsinya tidak perlu mencuci, sangat baik bagi ibu hamil dan bagus untuk MPASI,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si menyebutkan, saat ini dalam penanggulang stunting ada dua kegiatan pokok yang langsung mengintervensi sasaran berisiko stunting.
“Ada program Dahsat, selama 10 hari kegiatannya memasak bersama, diberikan KIE langsung dipraktikkan yang sudah berjalan awal November lalu. Selain itu ada penyerahan bantuan untuk baduta selama tiga bulan,” jelasnya.
Dalam mencegah stunting di Padang Panjang, tambahnya, ada juga dari Baznas yang akan menyalurkan bantuan selama dua bulan. Di APBD juga dianggarkan selama enam bulan untuk 100 sasaran.
Selain penyerahan secara simbolis tersebut, Sonny juga langsung datang mengantarkan bantuan pangan pokok ini ke rumah sasaran di beberapa kelurahan. Di antaranya Kampung Manggis, Pasar Usang, Koto Katik dan Koto Panjang.(andes/kamal)