Galus, Investigasi news – Belum usai – usainya pergulatan dengan Covid – 19 membawa ancaman pada kondisi perekonomian aceh, bayang – bayangan Inflasi dan kelangkaan barang menjadi ke khawatiran TPID propinsi aceh, selasa 8 / 03 / 2022.
Kepala Satgas pangan aceh, Sony sanjaya, S.I.k, mengonfirmasi bahwa sampai saat ini pihak nya telah melakukan pengawasan harga dan ketersediaan sembako dan daging di pasar, hal ini di lakukan demi menghindari terjadi nya kelangkaan dan tindakan penimbunan barang memasuki bulan ramadhan, pungkas nya.
Kita bekerja sama dengan semua pihak dalam mengawasi pasar, kami juga tetap sigap dalam menindak lanjuti tindakan penimbunan barang, para kartel dan mafia pangan di aceh,” kata Sony.
Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T., menilai Inflasi di propinsi aceh, perlu di kendalikan dengan menjaga ketahanan 4 sektor utama, mulai dari pemulihan dari bidang Agro bisnis dan UMKM, peningkatan kualitas SDM, memperhatikan ketahanan dan kemandirian pangan di daersh, serta keseriusan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Sampai saat ini pemerintah propinsi aceh menetapkan Het untuk minyak makan sebesar 14.000 / L, untuk kemasan premium 13.500 / L, kemasan sederhana dan 12.000 / L, untuk minyak curah., potensi kenaikan harga barang akan terus di awasi oleh pemprou Aceh, demi menjaga ke Stabilan ekonomi masyarakat memasuki bulan Ramadhan, Cetus nya. ( M. Smd d )