Banyuwangi, investigasi.news โ Desa Kemiren di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kembali mencuri perhatian nasional. Desa yang menjadi ikon Suku Osing ini berhasil menyabet Juara 2 dalam ajang bergengsi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 untuk kategori Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI.
Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah, menyampaikan kebanggaannya atas prestasi ini. โKami sangat bersyukur atas konsistensi desa-desa di Banyuwangi dalam mengembangkan potensinya. Desa Kemiren menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata bisa tumbuh bersama pemberdayaan masyarakat,โ ujar Sugirah dalam acara penganugerahan di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu malam (17/11/2024).
Penghargaan ini diserahkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, di hadapan Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana.
Desa Kemiren menembus persaingan ketat dari 6.016 desa wisata di Indonesia. Setelah melalui seleksi hingga tahap 50 besar, desa ini berhasil mengukuhkan diri sebagai salah satu yang terbaik. Kepala Desa Kemiren, M. Arifin, menjelaskan bahwa penghargaan ini diraih berkat kerja keras masyarakat desa yang fokus pada pemberdayaan SDM dan peningkatan ekonomi lokal.
โProgram kami mencakup pendampingan legalitas lembaga, pelatihan produksi UMKM, hingga pelatihan energi terbarukan seperti biogas. Kami juga melatih pengelolaan homestay agar pelaku pariwisata lokal mampu menciptakan usaha yang berkelanjutan,โ ungkap Arifin.
Hasilnya, Desa Kemiren kini memiliki **40 homestay berbasis arsitektur Osing**, dengan jumlah UMKM bersertifikat terus meningkat. Komitmen terhadap kesetaraan gender juga menjadi perhatian utama, di mana perempuan berperan aktif dalam berbagai atraksi seni dan kegiatan adat.
Sebagai desa wisata adat, Kemiren menawarkan pengalaman tak terlupakan. Wisatawan disambut dengan keindahan alam, kuliner khas, dan budaya autentik Suku Osing. Beberapa daya tarik utamanya meliputi:
– **Pasar Kampoeng Osing** yang menawarkan produk lokal.
– **Warung Pesantogan Kemangi** dengan hidangan tradisional.
– **Kawasan Rumah Adat Osing** yang sarat nilai sejarah.
– Atraksi seni seperti **Gandrung**, **Burdah**, dan **Mocoan Lontar Yusup**, yang merupakan warisan budaya tak benda.
Desa ini juga dikenal sebagai rumah maestro Gandrung, **Temu Misti**, yang menorehkan sejarah seni di Banyuwangi.
Kemiren mengedepankan konsep desa wisata modern dengan dukungan fasilitas berbasis teknologi. Melalui aplikasi **Smart Kampung**, layanan publik menjadi lebih mudah diakses, melengkapi infrastruktur fisik seperti toilet umum yang nyaman.
โDesa Kemiren adalah contoh harmoni antara tradisi dan inovasi. Kami berharap kesuksesan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Banyuwangi,โ tutup Sugirah.
Dengan keunikan dan prestasi yang terus ditorehkan, Desa Kemiren tak hanya menjadi kebanggaan Banyuwangi, tetapi juga destinasi yang wajib dikunjungi oleh para pencinta budaya dan wisata.
Guh