17 Tabut Sakral dan 16 Tabut Budaya Meriahkan Festival Tabut Tahun 2024

More articles

Bengkulu, Investigasi.News – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hafnizar memberikan gambaran menyeluruh tentang persiapan dan pelaksanaan festival yang menggabungkan antara tradisi sakral dan pembangunan budaya ini.

Tabut yang dikenal sebagai upacara peringatan kematian cucu Nabi Muhammad, Imam Husain, di Padang Karbala, merupakan tradisi yang sangat dihormati di Bengkulu.

Dalam penyelenggaraannya, terdapat dua jenis tabut. Yaitu Tabut Penja dan Tabut Pembangunan atau Tabut Budaya.

“Untuk tahun ini, jumlah Tabut Penja yang dianggap sakral adalah 17 buah yang dibuat oleh Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu. Sedangkan Tabut Pembangunan atau Tabut Budaya ada 16 buah,” ungkap Murlin.

Tabut Penja, yang merupakan simbol dari kesakralan dan penghormatan, memainkan peran penting dalam seluruh rangkaian acara.

Baca Juga :  Alhamdulilah, Anggota LMPI Marcab Kota Bengkulu Terus Bertambah

“Tabut Penja ini diarak dengan penuh penghormatan, dan setiap prosesi dilakukan dengan ritual yang sangat hati-hati untuk menjaga nilai-nilai sakral yang terkandung di dalamnya,” jelas Murlin.

Sedangkan Tabut Pembangunan atau Tabut Budaya lebih difokuskan pada aspek kebudayaan dan pembangunan.

“Tabut Budaya ini mengedepankan aspek-aspek kebudayaan yang ingin kami lestarikan, serta menjadi simbol pembangunan daerah yang terus kami galakkan,” tambahnya.

Tabut-tabut ini dihias dengan berbagai ornamen yang mencerminkan kekayaan budaya Bengkulu, dan seluruh tabut -tabut tersebut akan disandingkan pada malam terakhir, Senin 15 Juli 2024 yang memberikan warna dan semangat pada perayaan tersebut.

Lanjut Murlin, pada hari terakhir tabut -tabut tersebut akan diarak dari Balai Raya Semarak menuju Karabela yang beralamat di Kelurahan Kebun Tebeng.

Baca Juga :  Berikut 10 Nama Ketua OSIS Terpilih Penerima Program Beasiswa Bengkulu Leadership 2023

“Untuk pembangunan Tabut akan dipimpin oleh Ketua Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) dan pak Gubernur,” katanya.

Acara Festival Tabut ini bukan hanya menjadi sebuah tradisi. Tetapi juga sarana untuk mempromosikan pariwisata Bengkulu. Dengan ribuan pengunjung yang datang setiap tahunnya, Festival Tabut menjadi salah satu daya tarik utama yang mendatangkan banyak wisatawan.

“Kami melihat ini sebagai kesempatan besar untuk memperkenalkan Bengkulu ke dunia luar. Selain menyaksikan prosesi sakral ini, wisatawan juga bisa menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya lainnya yang ada di Bengkulu,” ujarnya.

Murlin juga menjelaskan bahwa persiapan festival ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah, komunitas lokal, hingga masyarakat umum.

Baca Juga :  Mimpi Dapat Ikan, Kuli Bangunan Raih New Toyota Calya

Selain prosesi Tabut Tebuang, festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara pendukung. Seperti pameran seni, pertunjukan musik tradisional, dan bazar kuliner khas Bengkulu.

“Kami ingin menghidupkan suasana festival dengan berbagai kegiatan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Ini adalah momen bagi kita semua untuk merayakan kebudayaan kita,” sampainya.

Tidak lupa Murlin mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bengkulu dan pihak yang terlibat dalam suksesnya penyelenggaraan Festival Tabut tahun 2024 ini.

“Festival Tabut sudah diakhir kegiatan. Kami Pemerintah Provinsi Bengkulu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pihak yang terlibat telah memeriahkan Festival Tabut ini,” pungkasnya. (R)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest