Bengkulu, Investigasi.News – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales meminta pemerintah untuk mengajarkan generasi milenial untuk bertani. Menurutnya, keberadaan milenial dalam pertanian dibutuhkan untuk tetap menjaga stabilitas pangan di daerah.
Ia mengatakan, milenial bisa diajak bertani jika alat-alat pertanian dimodernisasi. Ia yakin, dengan meninggalkan alat-alat pertanian lama, generasi milenial dapat lebih produktif.
“Masa milenial tidak mau. Bajak sawah tinggal nyetir sambil berwisata di sawah. Tidak kena lumpur dan becek,” ucap Suimi, kemaren
Suimi menjelaskan, aktifitas pertanian modern cukup mudah. Setahun bisa tiga kali panen dengan hasil yang cukup lumayan. Daya tarik ini seharusnya dapat memotivasi petani milenial untuk turun ke sawah.
Ia berharap potensi persawahan, milenial dan alat pertanian modern, juga membuat masyarakat di Bengkulu tidak lagi berniat untuk mengalihfungsikan lahan persawahan untuk menjadi perkebunan.
“Harapan kita, dengan potensi persawahan di Bengkulu yang menjanjikan, masyarakat tidak mau lagi mengalihfungsikan lahan mereka. Milenial tidak lagi hanya berharap jadi ASN,” ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu melakukan studi tiru ke Balai Penelitian Tanaman Padi, Bogor. Hasilnya, komisi II melihat banyak potensi daerah, khususnya persawahan yang bisa diolah menjadi lebih maksimal.
“Bengkulu ini hampir semuanya ada sawah, diantaranya Lebong, Bengkulu Selatan dan Seluma,” tutupnya. (R)