Bengkulu, Investigasi.News – Tahun 2022 harus menjadi tahun optimisme serta semangat baru bagi Provinsi Bengkulu. Ini disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat Dialog Khusus melalui Program 1 RRI Bengkulu yang mengangkat tema ‘Refleksi Tahun 2021 dan Rencana Tahun 2022 untuk Provinsi Bengkulu’, Selasa (4/1/2022).
Dalam dialog ini, Gubernur Rohidin menyampaikan capaian – capaian program pembangunan, juga wabah COVID-19 yang sudah terkendali serta realisasi Program Prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu. Di antaranya Tabung Gas 3kg Gratis bagi Masyarakat Kurang Mampu yang sudah dianggarkan di tahun 2022 ini.
Gubernur menjelaskan Tabung Gas 3kg Gratis ini akan fokus didistribusikan ke daerah – daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) di kawasan pedesaan. Selain itu juga Kartu Bengkulu Sejahtera yang cakupannya akan terus ditingkatkan, dengan target mencapai 90 persen pada tahun 2024.
“Posisi sekarang pada angka 82 persen, target kita minimum 90 persen pada tahun 2024 ini, secara bertahap harus kita tingkatkan terus cakupan layanan kesehatan maupun layanan pendidikan,” jelas Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin juga pada kesempatan ini menyampaikan bahwa pada tahun 2022, seluruh desa yang ada di Provinsi Bengkulu 100 persen teraliri listrik. Gubernur memastikan tidak ada lagi desa yang tidak mendapatkan fasilitas listrik.
“Di 2022 kita pastikan seluruh desa di Bengkulu ada 1.413 desa ini akan teraliri listrik, sebelumnya di Kepahiang sudah kita lakukan, terakhir di Sungai Lisai di Kabupaten Lebong, desa terakhir yang belum teraliri listrik, ini program kita bersama PLN, termasuk pemasangan listrik gratis bagi masyarakat miskin, termasuk bedah rumah yang betul – betul menyentuh masyarakat marjinal,” tegas Gubernur.
Tidak hanya program fisik saja, Gubernur juga memaparkan program pemberdayaan bagi masyarakat khususnya kaum Disabilitas. Di mana Pemerintah Provinsi Bengkulu telah melaunching Disabilitaspreneur yang menjadi wadah bagi kelompok Disabilitas untuk berkarya menghasilkan produk – produk bernilai ekonomi.
“Salah satu program kita pemberdayaan kelompok Disabilitas, maka Disabilitaspreneur ini menjadi salah satu program yang sudah kita launching artinya kelompok Disabilitas mereka kita kasih modal kemudian dilatih ditraining, sehingga menghasilkan sebuah produk, harapanya agar mereka mandiri dengan hasil karya mereka yang bernilai ekonomi,” tutup Gubernur. (Rls)