Surabaya, investigasi.news – Dalam upaya mengatasi dampak perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan infrastruktur perkotaan, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, I Nyoman Gunadi, ST.MT, menggelar Bimbingan Teknis Drainase dengan tema “Inovasi Pengelolaan Sistem Drainase sebagai Sumber Energi Terbarukan dan Mitigasi Terhadap Ancaman Perubahan Iklim”.
Dalam sambutannya kemaren, Nyoman Gunadi menyampaikan pentingnya inovasi dalam pengelolaan sistem drainase untuk mengatasi masalah banjir di kawasan perkotaan serta memanfaatkan drainase sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
“Sistem drainase yang baik tidak hanya mengalirkan air hujan dengan cepat dan efisien, tetapi juga dapat dioptimalkan untuk menghasilkan energi terbarukan,” ujarnya. “Ini adalah sumber daya terbarukan yang zero pollution, alternatif dari bahan bakar fosil tradisional.”
Acara juga dihadiri oleh para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, perwakilan dari Dinas Perumahan, Permukiman, dan Cipta Karya, serta sejumlah narasumber dan moderator terkemuka. Gunadi mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para peserta dalam mengelola sistem drainase yang berkelanjutan dan inovatif.
Gunadi juga menekankan bahwa perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas banjir di daerah perkotaan. “Fenomena perubahan iklim mengakibatkan suhu ekstrem, peningkatan curah hujan, dan kenaikan permukaan air laut yang berdampak signifikan terhadap kehidupan manusia,” tambahnya. “Kita harus siap dengan strategi adaptasi yang tepat untuk menghadapi tantangan ini”, tambahnya.
Sistem drainase terpadu dirancang untuk mengatasi masalah banjir dengan berbagai komponen seperti saluran drainase, kolam retensi, dan pompa air. Gunadi menjelaskan bahwa selain mengelola aliran air, sistem drainase juga dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. “Pengelolaan air yang baik melalui sistem drainase yang tepat dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya air, meminimalisir kehilangan air yang tidak terpakai, dan meningkatkan produktivitas,” jelasnya. “Contohnya, dalam industri pembangkit listrik tenaga air, sistem drainase sangat penting untuk memastikan pasokan air yang konsisten dan efisiensi operasional PLTA.”
Acara ini juga mengundang beberapa narasumber yang akan memberikan materi, termasuk dari Pusat Penerapan dan Pengkajian Energi Baru Terbarukan (P3EBT) Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu. Moderator dari Biro AP Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut serta dalam acara ini.
Gunadi berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam upaya meningkatkan pemahaman pelaksanaan lima pilar pembangunan perumahan kawasan permukiman yang aman dan berkelanjutan. “Saya berharap bapak dan ibu dapat memanfaatkan acara ini untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam upaya meningkatkan pemahaman pelaksanaan lima pilar pembangunan perumahan kawasan permukiman yang aman dan berkelanjutan, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” katanya.
Dalam penutupan sambutannya, Gunadi menyampaikan, “Dengan mengucapkan Bismillah hirrohmaanirrohim, bersama ini acara Bimbingan Teknis Drainase dengan Tema ‘Inovasi Pengelolaan Sistem Drainase sebagai Sumber Energi Terbarukan dan Mitigasi Terhadap Ancaman Perubahan Iklim’ resmi dibuka dan dimulai.”
Acara ini merupakan langkah konkret Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang adaptif terhadap perubahan iklim sekaligus mendorong penggunaan energi terbarukan. Gunadi menegaskan bahwa keberlanjutan dan inovasi dalam pengelolaan drainase akan menjadi kunci penting dalam mewujudkan lingkungan perkotaan yang lebih aman dan berkelanjutan di masa depan.
Guh
