Jember, Investigasi.news – Dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jember, seluruh pihak saling bahu membahu. Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan atau tenaga kesehatan, PKK, dan kader Keluarga Berencana (KB) hingga unsur media.
Hal tersebut menjadikan semangat kebersamaan demi mewujudkan zero stunting, khususnya di Kabupaten Jember.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui Monitoring Evaluasi (Monev) Tim Percepatan Penururunan Stunting (TPPS) di kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Jember.
Kali ini, Kamis (14/11/2024) kunjungan Monev berlangsung di Kecamatan Sukorambi dan Kecamatan Arjasa.
Dalam hal ini, Andi Asmara selaku perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur beserta tim TPPS Kabupaten Jember melakukan crosscheck terkait data stunting dan juga mengevaluasi kinerja dari Tim TPPS kecamatan dan desa.
Dihadapan para evaluator, Camat memaparkan dari data, strategi, hingga komitmen bersama dalam penurunan stunting di masing-masing wilayah.
Salah satunya yakni Camat Sukorambi, Asrah Joyo Widono, dia begitu piawai dalam mengerahkan semua lini agar ikut berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting.
Asrah mengungkapkan, di awal Bulan Februari Tahun 2023 tercatat data stunting wilayah Kecamatan Sukorambi sebanyak 19 persen.
Kemudian, tepat pada Bulan Oktober Tahun 2024 turun menjadi 5,1 persen.
“Artinya, ada penurunan hasil ikhtiar TPPS kecamatan dan desa,” ungkap Asrah.
Dia membeberkan sinergitas dari berbagai kalangan dari akademisi, perusahaan swasta/lembaga juga turut andil.
“Kami menggandeng serta mahasiswa KKN untuk berkolaborasi dalam menerapkan ilmu dan edukasi terkait stunting. Selain itu, perusahaan juga turut andil seperti memberikan bantuan PMT,” pungkasnya.
Js