Kepsul, Investigasi.News – Kabar kurang menyenangkan menimpa salah satu Wartawan dan Aktivis di Kepulauan Sula.
Hal ini dikarenakan keduanya mendapat teror berupa ancaman saat menulis dan juga meneriakkan dugaan korupsi anggaran pengawasan di Inspektorat pada periode kepemimpinan plt. Inspektur Kamarudin Mahdi (KM).
Teror yang dialamatkan kepada seorang wartawan ini diduga karena dianggap menulis berita tanpa konfirmasi KM, sedangkan kepada aktivis disinyalir karena melakukan demonstrasi menuntut APH segera mengungkap dugaan korupsi anggaran pengawasan yang bernilai miliaran rupiah di inspektorat Sula.
Menilai persoalan ini sejumlah warga kota Sanana menilai bahwa KM terlalu panik, padahal jika memang ‘clean’ (bersih) terhadap dugaan rumor yang tengah berkembang saat ini bersikap santai saja serta tidak perlu mengeluarkan reaksi yang berlebihan.
”Kalo memang beliau bersih santai saja, tapi kalo terlihat panik seperti ini malah menimbulkan tanda tanya besar”, ujar MD warga Kota Sanana, Kamis (22/6).
Sementara itu patut disangka yang melakukan ancaman adalah orang dekat KM, dugaan sementara adik kandung KM yang mau melaporkan salah seorang wartawan yang merilis berita dugaan korupsi anggaran pengawasan di inspektorat.
“Saya himbau baik wartawan atau aktivis yang mendapat ancaman atau teror lapor saja, apa lagi jelas menghalangi jurnalis dalam kinerja meliput berita itu ada aturannya”, tambah DM lagi.
Warga Sula lainnya mengatakan jika dunia sekarang sudah terang, jadi jangan lagi melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan menakut-nakuti orang lain, kemudian jika memang saudaranya tidak mau diberitakan atau dibahas keruang publik jangan pernah jadi pejabat publik.
Sementara itu sampai berita ini terbit, awak media kami masih terus mengejar informasi, baik itu KM maupun adiknya yang diduga melakukan perbuatan teror.
( Rahman )