Kehadiran listrik 24 jam membuat nelayan tak khawatir ikan cepat busuk. Sebelumnya, masyarakat hanya mendapatkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk penerangan.
Sumbawa, investigasi.news-Kegelisahan tak lagi menyelimuti para nelayan di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sejak listrik hadir 24 jam, mereka tak perlu khawatir tangkapan ikan cepat membusuk.
Para nelayan bisa menjaga kesegaran ikan dengan alat pendingin sehingga omzet pun meningkat. Sebelumnya, masyarakat hanya mendapatkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk penerangan.
PLN menghadirkan listrik 24 jam untuk 314 keluarga di empat dusun di Pulau Sumbawa. Keempat dusun tersebut yaitu Dusun Brang Bako, Desa Jotang Beru, Kec. Empang, Kab. Sumbawa dan Dusun Sili, Dusun Maci serta Dusun Panubu, Desa Mata, Kec. Tarano, Kab. Dompu.
Selain berprofesi sebagai nelayan, penduduk di empat dusun berprofesi sebagai petani. Kehadiran listrik telah meningkatkan produktivitas sehingga perekonomian masyarakat meningkat.
Kepala Desa Jotang Beru, Ismail menyampaikan terima kasihnya kepada PLN atas masuknya listrik ke Dusun Brang Bako, yang tentunya akan sangat berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Sebelum ada listrik dari PLN, hasil melaut sering rusak. Sekarang mereka bisa menyimpan dulu hasilnya sebelum dibawa ke kota. Jadi, penghasilan bisa semakin bertambah”, terang Ismail.
Senada dengan Ismail, Amanulloh, warga Brang Bako juga mengungkapkan kegembiraannya atas hadirnya listrik PLN di dusunnya.
“Kami gembira sekali masuknya listrik dari PLN. Terima kasih sudah memberikan listrik dan karena listrik kampung kita menjadi terang”, ungkap Amanulloh.
Lasiran, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB mengungkapkan, pihaknya menginvestasikan anggaran sebesar Rp 10,5 miliar untuk mengalirkan listrik ke empat dusun tersebut atau lebih dari Rp 33 juta untuk menghadirkan listrik ke satu keluarga. Dana itu digunakan untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 23,03 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah 1,7 kms dan empat buah gardu distribusi kapasitas 250 kVA.
Proses pesiapan dimulai sejak bulan Desember 2020, sedangkan pembangunan infrastruktur berjalan sejak bulan Mei 2021.
“Medan yang cukup berat, di mana akses ke lokasi belum beraspal menjadi tantangan yang luar biasa untuk PLN. Namun, berkat sinergi antara PLN, warga dan stakeholder, listrik dapat masuk keempat dusun tersebut “, ujar Lasiran.
Rata-rata penyambungan baru di empat dusun adalah merupakan tarif rumah tangga dengan daya 900 VA. Diharapkan dengan adanya listrik, maka akan dapat mendorong kemajuan di semua bidang, baik ekonomi, kesehatan hingga pendidikan yang akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar.
Red