Jakarta, Investigasi.news โ Kota Malang kembali menunjukkan komitmen nyata dalam pelayanan publik, terutama di bidang pendidikan inklusif. Pada Selasa (8/10) di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Pj. Walikota Malang, Iwan Kurniawan, ST, MM menerima penghargaan *Top Inovasi Pelayanan Publik* dari Kemenpan RB berkat dua inovasi andalan: *Simba Asia* dan *Nasi Tiga Beras*.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam acara *Gebyar Pelayanan Prima* yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Acara ini menjadi panggung apresiasi bagi instansi yang berhasil meningkatkan layanan publik dengan tema “Wujudkan Ekosistem Pelayanan Publik Transformatif, Inovatif, dan Inklusif.”
Menurut Pj. Walikota Iwan, inovasi *Simba Asia* di SMPN 2 dan *Nasi Tiga Beras* di SMPN 13 tidak hanya sekadar menciptakan layanan pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus, tetapi juga menjadi contoh nyata bahwa Kota Malang siap mereplikasi inovasi-inovasi ini ke sekolah-sekolah lain. “Penghargaan ini adalah dorongan kuat bagi kita untuk terus memberikan pelayanan yang setara bagi siswa istimewa, demi menciptakan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, Iwan juga mengarahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi pelayanan pendidikan bagi kelompok rentan. “Semua ini demi pendidikan yang lebih inklusif dan merata di Kota Malang,” tambahnya.
Sebelumnya, inovasi *Simba Asia* dan *Nasi Tiga Beras* telah masuk dalam 5 besar Inovasi Pelayanan Publik Terbaik dalam Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi (PKRI) 2024. Iwan juga menegaskan pentingnya ekosistem pendidikan yang mendukung semua pihak, tanpa terkecuali. Beberapa program inovatif seperti *Jarik MaโSiti*, *BREXIT*, dan layanan perpustakaan braille menjadi bukti keseriusan Pemkot Malang dalam memajukan layanan inklusif.
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, yang membuka acara ini, berharap penghargaan ini bisa memicu sinergi antarinstansi pemerintah dalam menghadirkan layanan publik yang benar-benar dirasakan masyarakat. “Reformasi birokrasi harus berdampak langsung. Masyarakat harus bisa merasakan kehadiran pemerintah dalam layanan sehari-hari,” ujarnya.
Acara ini juga memberikan penghargaan kepada 10 penerima kategori Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan dan 75 penerima penghargaan replikasi inovasi pelayanan publik. Kota Malang, melalui inovasi-inovasinya, sekali lagi membuktikan diri sebagai kota yang inklusif dan berkomitmen penuh terhadap pelayanan publik yang merata dan adil.
Guh