Kota Malang, investigasi.news – Wabup Malang Didik Gatot Subroto ajak petani milenial tingkatkan produksi tembakau, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, wilayah Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil tembakau di Jawa Timur dengan luas lahan perkebunan tembakau yang dikelola seluas 516,2 hektare. Luasan lahan tembakau tersebut tersebar di delapan kecamatan dengan total produksi tembakau mencapai 821,3 ton per tahun.
“Kita memiliki potensi kawasan serta SDM (sumber daya manusia) yang apabila di kelola dengan baik akan menjadi peluang ekonomi bagi para petani tembakau,” ucap sosok yang akrab disapa Didik, saat menghadiri Gebyar pembangunan perkebunan di jawa timur. Dalam rangka ‘ Peningkatan Daya Saing Produk Perkebunan Melalui Kolaborasi dan Hilirisasi Komoditas ‘ di Hotel Grand Mercure
Jl Raden Panji Suroso No 7 Purwodadi Kecamatan Blimbing kota Malang, yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada (16/11/2023)
Dalam kunjungannya pada stand Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang yang menampilkan hasil pertanian tembakau, kopi, kakao, dan tebu.
Disampaikan Wabup, Pemerintah Kabupaten Malang akan turun memberikan pendampingan dalam bentuk tatakelola lahan, hasil panen, pasar, dan teknologi terbarukan kepada petani.
“Pemerintah Kabupaten Malang akan berkerjasama dengan Perguruan tinggi untuk memberikan penyuluhan kepada para petani, sehingga mampu meningkatkan produksinya dengan teknologi terbarukan, selanjutnya mengajak pelaku pasar lebih kreatif memanfaatkan peluang pasar dengan menyajikan produk tembakau melalui proses pengemasan yang menarik serta melakukan proses peracikan tembakau siap jual dengan cita rasa yang khas,” terangnya
Didik juga berharap, Agar petani milenial tergugah untuk ikut terlibat,
“Saat ini pasar tembakau dari cina telah dihentikan, tentu saja ini jadi ruang pasar bagi kita untuk mengembang apa yang kita miliki di pertanian kita, jadi saya berharap para petani milennial yang lebih mampu beradaptasi dengan teknologi dan informasi terkait pertanian dan pasar segera terlibat untuk membangun jaringan pasar seluas-luasnya sehingga komoditi lokal kita bisa menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya
(sG/tG)