Iklan bank Jatim

Antrian Masih Terus Terjadi, Pihak SPBU Mangon Cuek

More articles

Malut, Investigasi.news- Seminggu setelah dibuat kesepakatan bersama antara pihak Pertamina, pengelola SPBU reguler Sanana, kemudian pihak Pemda (Disperindagkop), Satgas BBM, serta pihak Polres Kepulauan Sula dan tentunya pengguna BBM baik kendaraan roda dua dan empat di Mapolres Sula, ternyata antrian BBM Subsidi Kompensasi jenis Pertalite masih saja terjadi.

Sebelumnya seminggu lalu sempat dibuat beberapa poin kesepakatan pasca terjaringnya sejumlah ‘pencurah’ BBM oleh satreskrim Polres Sula di SPBU reguler Sanana.

Namun hanya beberapa hari saja kesepakatan bersama dibuat pada tanggal 17/10/2023, antrian kembali terjadi dijalan protokol desa Mangon-Sanana yang menjadi alamat SPBU reguler satu-satunya di Kepulauan Sula.

Sebelumnya pada Sabtu 21/10/2023 meja redaksi investigasi juga mendapat aduan, sejumlah warga yang mengeluhkan kembali terjadinya antrian BBM di SPBU Mangon.

Baca Juga :  Pererat Silaturahmi Wahdanur dan Warga Falahu Adakan Makan Papeda Bareng Muhaimin Syarif

“Percuma ada spanduk tidak melayani pengecer jika masih ada antrian”, keluh salah satu warga Sanana kesal.

Warga dengan nomor ponsel 0853-8663-XXXX juga menyampaikan informasi bahwa pihak SPBU baru saja buka, kemudian BBM sudah habis pada pukul 08.11 WIT.

“Minyak habis, makanya antrian bubar, nanti minyak sudah ada dan sudah bisa melayani baru ada tumpukan kendaraan dan antrian kembali”, ujar warga tadi sambil menyampaikan beberapa bukti photo dilokasi kejadian.

Hari ini Senin 23/10/2023, awak media kembali memantau, dan faktanya memang masih terjadi antrian.

Ketika dihubungi, AKP. Zubair Latupono Kasat Reskrim Polres Sula hanya menanggapi ringan bahwa kurang adanya kesadaran dari masyarakat pengguna BBM.

Baca Juga :  Memilih Berburu Rekomendasi Ketimbang Melepas CJ Haji

“Repot juga kalo kurang ada kesadaran dari masyarakat”, pungkas Kasat Abu (23/10).

Sementara itu pihak SPBU reguler Sanana ketika dikonfirmasi tidak memberikan tanggapan apapun.

Sedangkan ada sorotan terkait jam operasional SPBU, dan kecurigaan minyak yang selalu habis, apakah betul tersalurkan ke masyarakat atau bagaimana.

Namun sayangnya ketika hendak dikonfirmasi, Budi Abdul Latif admin SPBU reguler Sanana tidak memberikan tanggapan apapun.

Antrian BBM Subsidi Kompensasi jenis pertalite selain menganggu Kamtibmas, dan menjadi keluhan masyarakat, juga menjadi keluhan pengusaha UMKM di desa Mangon yang jualannya terhalang antrian, belum lagi antrian ini kerap menimbulkan kemacetan karena setengah badan jalan kerap terpakai menjadi jalur antrian.

Baca Juga :  Satreskrim Polres Sula Pantau SPBU Kompak-Sanana Jelang Mudik Lebaran

( RL )

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest