Malut, Investigasi.news – Dalam hitungan hari Festival Tanjung Waka (FTW) akan segera digelar, yakni pada tanggal 4-7 November 2023. Berbagai persiapan sudah dilakukan dan sudah hampir paripurna.
Namun ada satu yang masih mengganjal, yakni jaringan internet di lokasi destinasi Tanjung Waka desa Fatkayoun Kecamatan Sulabesi Timur.
Banyak kalangan tidak yakin dengan langkah Suryawati Buamona Kadis Kominfo Pemda Sula untuk menyediakan layanan Wireless Fidelity atau WiFi selama pelaksanaan FTW 2023.
WiFi ini rencananya dari upaya pinjam pakai milik beberapa desa di sekitar lokasi wisata, sementara itu disatu sisi Dinas Kominfo disorot karena mengelola anggaran internet yang begitu besar pada tahun ini, yakni senilai Rp 2.825.054.340,00 atau sekitar 2,8 miliar yang diperuntukan bagi internet publik, anggaran ini bersumber dari Dana Alokasi Umum/DAU APBD tahun anggaran 2023.
“Seharusnya ada jaringan WiFi, karena kebiasaan kita atau orang indonesia pada umumnya di lokasi wisata itu mau live medsos”, ujar Titi pengunjung taman Mangon ketika diwawancarai investigasi Minggu (29/10).
Senada dengan Titi, Anisa juga menyampaikan demikian.
“Harusnya ditempat publik ada layanan WiFi, misalnya di taman Mangon ini, karena internet sudah menjadi kebutuhan primer”, kata Anisa.
Sementara itu Iksan Buamona yang juga tercatat sebagai ketua Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Kepulauan Sula menanyakan layanan internet di lokasi FTW.
“Jika pinjam pakai milik pemerintah desa, pertanyaannya apa WiFi itu bisa menjangkau semua tempat di lokasi Tanjung Waka atau tempat tertentu saja, kemudian penyediaan kapasitas internet berapa MBps (kecepatan koneksi internet), apa bisa melayani ratusan atau bahkan ribuan orang yang nanti akan datang ke FTW”, tanya Iksan.
Banyak kalangan menilai, Diskominfo salah kelola anggaran, karena untuk internet publik senilai 2,8 miliar tadi tidak jelas realisasinya, hal ini kemudian pernah juga disorot oleh GMNI Sula.
Sedangkan dari informasi yang dihimpun media ini, Diskominfo Sula sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA membelanjakan jasa ASTINET berupa, kawat, faksimili, internet dan TV berlangganan sebesar 2,8 miliar tadi pada tahun 2023.
Pantauan investigasi.news, sampai hari ini belum nampak WiFi di lokasi FTW yang bisa melayani pengunjung dan sampai berita ini ditayangkan kami masih coba mengkonfirmasi Kadis Kominfo Sula Suryawati Buamona.
( RL )