Malut, Investigasi.news – Tidak percuma Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemda Sula menggelar Bimbingan Belajar (Bimbel) selama 3 bulan bagi Capaska (Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) tahun 2025, terbukti salah satu Capaska bernama Aydin Emery Sarfan berhasil menyabet nilai Paripurna yakni nilai seratus pada Tes Intelegensi Umum (TIU).
Dari informasi yang dikumpulkan media ini, demi mencetak Pasukan Pengibar Bendera Pusaka/Paskibraka yang handal, berintegritas dan punya dedikasi tinggi, Badan Kesbangpol Pemda Kab. Kepulauan Sula menggelar bimbel bagi Capaska yang ikut seleksi Paskibraka, hal demikian agar para Capaska bisa lebih siap menghadapi TIU dan dan TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) yang digelar secara online melalui aplikasi Perisai Paskibraka.
Metode bimbel ini sebelumnya dilakukan oleh Pemda Halmahera Barat (Halbar) dan hasilnya selama 3 tahun berturut-turut Capaska Halbar sukses lolos seleksi provinsi dan ke pusat sebagai Paskibraka di Istana Negara.
Aydin peraih nilai paripurna pada TIU bisa dikatakan sebagai simbol keberhasilan bimbel Kesbangpol Sula, karena bisa jadi Aydin manjadi satu-satunya yang meraih nilai 100 dari ratusan Capaska di Maluku Utara.
Berikut adalah profil Aydin yang sebelumnya dikenal sebagai Mayoret, Pria bertinggi badan 178 cm dan menjadi Capaska tertinggi di Sula pada seleksi Tahun 2025 adalah pemegang tongkat komando pada marching band Garuda Laksana SMP N 1 Sanana, dia juga menjabat sebagai Ketua OSIS, begitu memasuki bangku SMA N 1 Kepulauan Sula Aydin tanpa ragu masuk marching band Baragita dan mendapat posisi strategis, makanya keputusannya ikut seleksi Paskib menjadi salah satu keputusan terbesar dalam hidupnya.
”Dengan mengikuti seleksi Paskibraka dia telah mengambil keputusan besar dalam hidupnya, bahkan meninggalkan Mayoret yang membesarkan namanya selama ini”, ujar orang terdekat Aydin (18/4).
Dengan berat badan 70 Kg dan tinggi 178 Cm, Aydin mempunyai tubuh ideal untuk menjadi seorang Paskibraka, apa lagi ditunjang dengan otak yang encer, lihat saja perolehan hasil tesnya, 100 untuk TIU dan 75 untuk TWK, padahal Passing Grade untuk Kepulauan Sula hanya 40.

“Banyak taman yang merasa kehilangan, karena memutuskan ikut seleksi Paskibraka dan meletakkan tongkat Mayoret, tapi itu sudah menjadi keputusannya,”, tutup orang dekat Aydin tadi.
Kini Aydin hanya menunggu beberapa hasil tes yang digelar Badan Kesbangpol Pemda Kab. Kepulauan Sula untuk masuk dibarisan Paskibraka 17 Agustus 2025. rL