Malut, Investigasi.News – Jubair Umasugi atau akrab disapa Aryo mantan ketua umum (mantum) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI Cab. Kepulauan Sula menyoroti peristiwa berdarah saat hari kemerdekaan di desa Waitulia, Kec. Mangoli Tengah, peristiwa ini kemudian menimbulkan korban luka-luka, bahkan kemudian ada yang luka berat sampai harus dirujuk ke Ambon untuk menjalani operasi serius.
”Pertama saya mau tanya, saudara kami Sahil Umasugi dan korban yang lainnya itu akibat Tawuran atau Penganiyaan ?”, tanya Aryo kepada investigasi, (Jumat 25/8).
Jangan kemudian hal ini digeser yang selanjutnya merubah mindset berpikir masyarakat, karena menurut saya Tawuran dan Penganiyaan itu dua peristiwa yang berbeda, kalo Tawuran mungkin melibatkan massa atau banyak orang sehingga pelaku bisa saja sulit diidentifikasi, namun kemudian kalo penganiayaan atau pengeroyokan misalnya, itu tidak terlalu melibatkan banyak orang dan cenderung pelakunya mudah teridentifikasi, sambung Aryo.
“Masalahnya disini, saya pernah membaca sebuah buku kriminologi, bahwa pelaku pembunuhan, pelaku kekerasan itu jika pada perbuatannya yang pertama dia lolos dari jerat hukum, maka dia akan menjadi candu dan ada keinginan untuk melakukan kekerasan atau pembunuhan selanjutnya, nah pada peristiwa desa Waitulia, jika kemudian pelaku tidak diringkus, siapa yang bisa menjamin dia tidak melakukan perbuatan selanjutnya, siapa yang bisa menjamin itu?” tanya Aryo tegas.
Untuk itu, aktivis beraliran marhaenisme ini mendesak aparatur penegak hukum segera membekuk pelaku, agar ada jaminan keamanan di masyarakat.
“Aparatur penegak hukum itu terdidik dan dilatih sedemikian rupa, punya ilmu intelejen, ilmu sergap, ilmu Lidik, ilmu sidik semua ada, karena mereka orang-orang pilihan yang diandalkan negara ini, jadi kalo persoalan hanya tidak ada yang mau bersaksi untuk mengungkap peristiwa ini, saya pikir kita akan kalah dan pasrah dengan keadaan”, pungkas Aryo.
Aryo juga mengajak semua pihak untuk mendukung kesembuhan dari peristiwa berdarah di desa Waitulia.
”Jangan ada lagi Sahil-sahil berikutnya yang menjadi korban percuma, infonya sampai harus menjalani operasi berat karena luka bacok di kepala sampai tengkoraknya retak, untuk itu tegakkan hukum, tangkap pelakunya”, tutup Aryo.
(RL)