Malut, Investigasi.news – Pembangunan Masjid Darus Salihin di desa Waigoiyofa-Kec. Sulabesi Timur, Kab. Kepulauan Sula dalam kondisi stagnan.
Hal ini kemudian menjadi sorotan warga setempat karena terlanjur dibongkar kemudian tidak langsung dibangun kembali, sehingga untuk sementara tidak bisa digunakan untuk kegiatan peribadatan.
”Untuk tahap II ini ada hambatan, padahal infonya sudah ada pemenang tender untuk pekerjaan lanjutan tahap II”, ujar salah seorang warga desa yang minta namanya tidak dipublish.
Dari hasil telusur media ini (8/10) pembangunan tahap satu kemarin hanya pondasi dan 4 tiang penyangga bangunan pada bagian tengah, kemudian juga beberapa tiang pada bagian sudut.
“Untuk tahap satu pekerjaan hanya sebatas itu, untuk lanjutan atau tahap kedua belum ada”, sambung warga tadi.
Pada dasarnya keseluruhan masyarakat desa Waigoiyofa berharap pemerintah provinsi bisa segera menyelesaikan pekerjaan tersebut, hal ini mengingat warga terpaksa harus beribadah pada musholla kecil yang daya tampungnya terbatas.
Sementara itu Bakri Buamona, anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, dapil V Sula-Taliabu yang mengakui jika pembangunan beberapa rumah ibadah di Kepulauan Sula adalah pokir/pokok pikiran darinya, mengatakan:
“Insha Allah dalam waktu dekat pembangunan akan berjalan kembali, agak sedikit tertunda karena kas daerah sedang kosong”, pungkas Bakri yang berjanji terus mengawal barang ini.
Kita semua do’akan saja agar pekerjaan pembangunan rumah ibadah di beberapa desa di Sula segera berjalan, tutup Bakri Buamona yang tercatat sebagai anggota DPRD dari partai berkarya, namun pada pertarungan pileg 2024 nanti dirinya sudah berlabuh di PSI/Partai Solidaritas Indonesia.
RL