Malut, Investigasi.news – Ada hal unik yang kemudian menjadi pengalaman menarik dilakukan oleh Komunitas KPA-Godo Gaya, Taliabu Adventure dan Seho Dive Taliabu, mereka bersama masyarakat desa Nggaki, kemudian Pejabat Pemerintah Desa (Pemdes), serta tokoh adat peringati HUT RI dengan membentangkan bendera merah putih dengan ukuran 3×78 meter dipuncak tertinggi pulau Taliabu, yakni di Mbapeng Godo-Nggaki.
Desa Nggaki merupakan desa di pelosok Pulau Taliabu, yang masyarakat desanya masih mempertahankan adat, budaya, tradisi dan kesukuannya.
Desa ini berada diantara dua sungai besar yaitu sungai Waimiha dan Batino, hal ini yang kemudian membuat masyarakat desa Nggaki kerap disebut sebagai masyarakat pedalaman karena masih terisolir dengan dunia luar, ketika hujan tiba dan air sungai meluap maka masyarakat disana tidak bisa kemana-mana, sekolah juga diliburkan, tak ayal mereka juga akan kesulitan mencari bahan pangan ketika stok logistik mereka mulai menipis.
”Kegiatan ini kami gagas bersama, dan ingin menunjukkan bahwa Nggaki masih menjadi bagian dari NKRI”, ujar Glen salah satu peserta pengibaran bendera merah putih disana (Jumat 18/8/2023).
Sementara itu dalam keterangannya, Ketua adat masyarakat desa Nggaki sangat berterima kasih atas event yang sederhana namun sangat bernilai.
“Terima kasih atas kerjasama semua pihak, rekan dari komunitas pencinta alam, komunitas penyelam, meski sangat sederhana namun kegiatan ini sangat bermakna”, pungkas ketua adat.
Rencananya desa Nggaki akan dikemas menjadi desa Wisata Alam, dengan target wisatawan bisa mengexplore gunung dan hutan.
“Maksudnya nanti akan dikelola oleh masyarakat setempat dengan membentuk Ranger atau petugas penjaga hutan, dengan tujuan untuk kepentingan edukasi dan penelitian”, timpal Glen.
Hutan dan Gunung di desa Nggaki mempunyai endemik babi, rusa, dan berbagai species burung yang unik.
( RL )