Muara Enim, Investigasi.news – Bupati Muara Enim, H. Edison, S.H., M.Hum., memimpin langsung kegiatan Panen Raya Padi di lahan pertanian milik gabungan kelompok tani (Gapoktan) seluas 130 hektare, yang berlokasi di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Muara Enim, pada Senin (7/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Panen Raya Serentak Nasional yang dilaksanakan di 15 provinsi dan 157 kabupaten/kota, serta dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Edison bersama Dandim 0404/Muara Enim, Letkol Arm. Tri Budi Wijaya, sejumlah pejabat Forkopimda, Kepala OPD terkait, serta Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim, Hj. Heni Pertiwi Edison, S.Pd., mengikuti arahan Presiden secara daring yang dilanjutkan dengan panen padi menggunakan alat pertanian modern, combine harvester.
Bupati Edison menyampaikan rasa bangga karena Kabupaten Muara Enim dipercaya menjadi salah satu lokasi pelaksanaan panen raya nasional. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa Bumi Serasan Sekundang memiliki kontribusi nyata terhadap kedaulatan pangan nasional.
“Produksi padi di hamparan sawah Desa Tanjung Jati sangat membanggakan, mampu menghasilkan hingga 10,8 ton per hektare setiap tahun. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian,” ujar Edison.
Bupati juga menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan pertanian dengan menambah pembangunan embung sebagai sumber air saat musim kemarau, serta melindungi kawasan persawahan melalui penerbitan Peraturan Bupati (Perbup). Dalam mendukung arahan Presiden, Pemkab Muara Enim juga akan menggalakkan program cetak sawah baru, memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan lancar, serta memperkuat dukungan alat dan mesin pertanian.
Semua program ini, lanjut Bupati, merupakan bagian dari implementasi visi “Muara Enim Bangkit Rakyat Sejahtera” (MEMBARA).
Hamparan sawah yang dikenal dengan nama Antaran Lecah Paye memiliki luas sekitar 1.500 hektare dan dikelola oleh petani dari beberapa desa, seperti Muara Lawai, Tanjung Jati, Lubuk Empelas, Muara Enim, dan Kepur. Bupati berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan kepentingan para petani di kawasan ini, guna meningkatkan kesejahteraan mereka dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
(Emran/Melki)