Makasar, investigasi.news-Mahasiswa KKLP STKIP – PI Makassar mengadakan pelatihan pembuatan pupuk Bokashi di Desa Borong Palal’la Kecamatan Patalasang, Kabupaten Gowa pada Selasa(19/04/2022).
Kegiatan ini bertujuan mengusung Pemberdayaan Masyarakat supaya kedepannya dijadikan sebagai ilmu dasar untuk memahami interaksi di dalam lingkungan (Ekologi) yang masyarakatnya 99% memiliki kebun pangan yang dikelola oleh warga setempat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni kepala desa borong palal’l, RT, RW dan warga setempat. Adapun rangkaian kegiatan dimulai dengan perkenalan para anggota KKLP, pemaparan singkat tentang pupuk bokashi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk bokashi yang dipraktekkan oleh para peserta.
Robertus Patut selaku Pemateri dalam keterangan dengan media ini via whatsapp menjelaskan bahwa kegiatan pembuatan pupuk bokasih dibagi dua sesi, sesi pertama mengupas masalah teoritis tentang berbagai produk pupuk, manfaat pupuk, bahan-bahan kompos, peranan mikrob dan arti C/NN, jelas Rober. Selain itu,ciri-ciri kompos yang telah matang dalam mengatasi kompos yang gagal karena tidak bisa panas atau berbau busuk, jelas Mahasiswa Jurusan Biologi itu.
Dalam sesi teoritis tersebut dikupas pula materi tambahan mengenai hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh pemateri dalam memanfaatkan kotoran sapi untuk budidaya tanaman hortikultura,daerah persawahan dataran tinggi (sawi putih, bunga kol, kubis, kacang panjang, kangkung cabut, bayam cabut, jagung manis, tomat, semangka tanpa biji, dan timun suri) sebagai alternatif pemanfaatan lahan di sela tanaman karet muda seperti pohon rambutan .
Kemudian disesi kedua, Mahasiswa dan warga setempat dilibatkan dalam praktek pembuatan pupuk organik (Bokasih) yang dilakukan di halaman belakang Kantor desa borong palal’la kecamatan Patalasang.
Pupuk bokashi merupakan pupuk yang dibuat dari proses fermentasi sekam, kotoran Sapi, dan dedak dengan bantuan larutan EM4 serta molase.Kelebihannya lebih murah dibandingkan dengan pupuk yang ada di pasaran dan memiliki kandungan nutrisi hayati yang baik untuk kesehatan.
Namun, dalam pengelolaannya warga masih terkendala dalam hal ketersediaan pupuk yang merupakan komponen penting dalam bercocok tanam. Hal tersebut yang melatar belakangi kami mengadakan pelatihan pembuatan pupuk bokashi sama warga,tutup Kordinator Humas BEM STKIP-PI Makasar tersebut.
Dengan diadakannya program ini, diharapkan warga Desa borong Palal’la dapat mandiri dalam hal pembuatan pupuk untuk pengelolaan kebun pangan, sawih dll.
Pelatihan diikuti oleh 15 orang yang diwakili oleh ketua dan pengurus inti kelompok tani dari berbagai desa.k