Pelayanan Listrik PLN Namlea Dinilai Buruk, Warga Keluhkan “Katong Rugi”

More articles

Maluku, Investigasi.newsWarga Desa Sheit, Kecamatan Teluk Kayeli, Pulau Buru, Maluku, mengeluhkan buruknya pelayanan listrik PLN Namlea. Pasokan listrik yang sering mati dan menyala tak teratur membuat warga merasa dirugikan, bahkan mengungkapkan “Katong Rugi” akibat masalah ini.

Ibu Ija, seorang ibu rumah tangga di Desa Sheit, mengatakan bahwa mati-menyala listrik yang berlangsung hampir sebulan ini sangat mengganggu kehidupannya.

“Katong Rugi (dirugikan-red), banyak alat elektronik rusak karena listrik mati-nyala tak teratur. Ini sangat merugikan,” ujarnya, saat dihubungi awak media, Selasa (14/1).

Suhardi Kiat, warga setempat lainnya, juga merasa sangat kesal dengan kondisi tersebut, dikarenakan alat elektroniknya rusak akibat listrik yang tidak normal.

Baca Juga :  58 Th International Association Of Women Police

“Listrik mati-menyala seperti ini bukan hanya merusak alat elektronik, tapi juga menghambat aktivitas kami. Harapan kami PLN segera mengatasi masalah ini,” katanya.

Warga Desa Sheit mengaku kesulitan beraktivitas dengan kondisi listrik yang tidak stabil. Selain kerusakan peralatan rumah tangga, mereka juga terganggu dalam menjalankan usaha yang bergantung pada pasokan listrik yang lancar.

Meskipun tagihan listrik tetap dibayar setiap bulan, warga menilai pelayanan PLN Namlea tidak memadai. Banyak yang merasa kecewa karena tidak ada pemberitahuan atau solusi yang jelas terkait pemadaman listrik yang sering terjadi.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PLN Namlea belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga Desa Sheit. Warga berharap ada tindakan segera untuk memperbaiki layanan agar listrik kembali stabil dan tidak merugikan masyarakat.

Baca Juga :  Bupati Beni Hernedi SIP Hadiri Rapat Koordinasi FORKOPIMDA

Masalah ini mendapat perhatian luas di media sosial. Warga merasa hak mereka untuk mendapatkan pelayanan publik yang layak telah diabaikan. Mereka menginginkan adanya tindakan nyata dari PLN dan pemerintah daerah.

Pernyataan “Katong Rugi” menggambarkan rasa frustrasi warga yang merasa dirugikan oleh buruknya pelayanan listrik. Mereka berharap PLN segera memperbaiki sistem pasokan listrik, agar kehidupan masyarakat kembali normal tanpa gangguan.

(Redaksi)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest