Taliabu, Investigasi.news โ Citra Puspasari Mus (CPM), bakal calon Bupati Taliabu, Maluku Utara, kini jarang terlihat dalam pemberitaan setelah dugaan penggunaan ijazah palsu mencuat. Isu ini semakin ramai diperbincangkan publik, meskipun belum ada klarifikasi resmi dari CPM.
Sementara itu, La Utu Ahmadi, bakal calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan CPM, justru lebih sering muncul di media. Pasangan yang dikenal sebagai CPM-UTU ini terlihat bersosialisasi dengan jumlah pendukung yang relatif kecil, menimbulkan tanda tanya bagi sebagian pihak.
Salah satu media yang menayangkan iklan kampanye CPM menarik perhatian publik karena tidak mencantumkan gelar akademis di belakang namanya. Keputusan ini menambah spekulasi terkait dugaan ijazah palsu yang telah ramai dibahas di kalangan masyarakat.
Warga mulai mempertanyakan, apakah seseorang yang diduga menggunakan ijazah palsu layak memimpin Pulau Taliabu? Isu ini mencuat seiring dengan keinginan masyarakat untuk memiliki pemimpin yang jujur dan berintegritas dalam setiap aspek kehidupannya.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak CPM atau La Utu Ahmadi terkait isu ini. Ketiadaan klarifikasi semakin memperkuat spekulasi publik dan memicu kebingungan di tengah masyarakat menjelang Pilkada.
Beberapa pihak berharap ada penjelasan terbuka agar isu ini dapat diselesaikan dengan jelas. Masyarakat berhak mendapatkan kepastian terkait latar belakang calon pemimpin mereka, terutama terkait dugaan serius seperti penggunaan ijazah palsu.
Menjelang Pilkada, setiap isu yang muncul akan mempengaruhi keputusan para pemilih. Kejelasan dan transparansi informasi dari para kandidat akan sangat penting dalam menentukan pilihan yang tepat bagi masa depan Pulau Taliabu.
Saat ini, publik menunggu jawaban dari pasangan CPM-UTU. Apakah dugaan ini akan terbukti atau hanya sekadar isu politik? Masyarakat berharap proses Pilkada berjalan adil dan tanpa kontroversi yang tidak terpecahkan.
(Red)