Taliabu, Investigasi.news – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pulau Taliabu nomor urut 2, Citra Puspasari Mus dan La Utu Ahmadi, yang dikenal dengan akronim CPM-UTU, tengah menjadi pusat perhatian masyarakat. Visi dan misi yang diusung dianggap tidak realistis, bahkan sebut sebagai upaya pembodohan masyarakat.
Citra Puspasari Mus (CPM), yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pulau Taliabu, diduga terlibat dalam pemotongan Dana BOS di berbagai sekolah. Informasi yang dihimpun media ini, pemotongan tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah per tahun. Hal ini memicu kekhawatiran publik atas dampaknya terhadap kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Salah satu program unggulan pasangan ini, “Satu Rumah Satu Sarjana”, mendapat kritik keras karena dinilai tidak sesuai dengan kondisi faktual di lapangan. Di salah satu sekolah dasar, siswa terpaksa belajar tanpa fasilitas meja dan kursi, bahkan harus belajar sambil tiarap di lantai.
Lebih lanjut, CPM juga diduga menggunakan ijazah palsu dalam proses pencalonan awal dan saat dirinya menjadi ASN Ijazah palsu tersebut diduga digunakan untuk kenaikan pangkat/golongan dan lainnya. Laporan terkait penggunaan ijazah palsu telah diajukan ke pihak penegak hukum, memperkeruh citra pasangan ini di mata publik.
Masyarakat di salah satu Desa Kecamatan Taliabu Utara juga mengeluhkan program bantuan rumah kumuh yang belum terealisasi. Program tersebut digagas melalui Dinas Sosial saat La Utu Ahmadi (UTU) menjabat sebagai kepala dinas, namun hingga kini proyek tersebut mangkrak.
Kritik terhadap pasangan CPM-UTU semakin meluas di media sosial, terutama di grup WhatsApp Jong Taliabu. Salah satu anggota grup dengan keras menyebut program yang mereka tawarkan sebagai bentuk pembodohan.
“Stop dengan Ngoni Pe Pembodohan di Masyarakat,” tulisnya, sembari menyoroti dugaan ijazah palsu serta penyalahgunaan Dana BOS dan DAK oleh CPM.
Dengan serangkaian tuduhan yang terus mencuat, pasangan CPM-UTU kini berada di bawah tekanan besar dari masyarakat yang mempertanyakan integritas mereka menjelang pemilihan.
(Red)