Berbagai Infrastruktur Terealisasi, “SAFARUDDIN-RIZKI” Wujudkan Janji Kampanye

More articles

spot_img

Kepemimpinan Bupati Safaruddin dan wakil bupati Rizki di Kabupaten Limapuluh Kota telah memberikan banyak perubahan. Tangan dingin pasangan tersebut terbukti telah menggenjot beberapa pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota. Sehingga harapan masyarakat terhadap perubahan perlahan-lahan telah terwujud.

Banner. (Desain Investigasi.news)

Limapuluh Kota, Investigasi.news – Lazim bersipongang di berbagai forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kabupaten Limapuluh Kota, berhulu dari aspirasi warga Nagari, selalu riuh tuntutan warga perlunya kelancaran transportasi manusia, barang dan jasa di wilayahnya. Mereka tak sudi wilayahnya dicap terisolir. Mereka butuh hasil-hasil pertanian segera dipasarkan. Mereka mendambakan transportasi yang lancar untuk mengakses fasilitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Jelas semua itu butuh dukungan prasarana jalan dan jembatan yang mumpuni.

Aspirasi ini pun ditangkap calon Bupati/ Wakil Bupati Limapuluh Kota, pasangan Safaruddin Datuak Bandaro Rajo dan Rizki Kurniawan Nakasri, populer dengan sebutan pasangan “Safari”. Aspirasi itu jadi tema besar keduanya saat kampanye. Di depan massa kampanye, Safari menjanjikan akan membenahi infrastruktur di Limapuluh Kota. Pendek kata infrastruktur prasarana jalan mau baik, berikan amanah untuk Safari memimpin Kabupaten Limapuluh Kota. Per 26 Februari 2021, Gubernur Sumbar Mahyeldi melantik pasangan Safaruddin Datuak Bandaro Rajo dan Rizki Kurniawan Nakasri menjadi Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota 2021-2024.
Pasca dilantik, pasangan Safari pun menyingsingkan lengan dan tancap gas untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya. Di hirarki kebijakan, janji itu dirumuskan pada Peraturan Daerah (RPJMD) Limapuluh Kota Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Peresmian Jembatan Lubuak Batu Sabolah. (Foto: Diskominfo 50 Kota)

Inilah dasar untuk mengerahkan sumberdaya pemerintah daerah untuk membangun dan mengelola layanan publik di Kabupaten Limapuluh Kota dengan Visi: “Mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani, Beradat, Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” dengan mengimplementasikan sebanyak 5 (lima) Misi Daerah. Bagaimana dengan posisi peningkatan infrastruktur tadi?. Aspirasi warga ditampung setidaknya pada 3 (tiga) misi yang secara spesifik termuat pada misi kelima yakni, Meningkatkan pembangunan infrastruktur secara terpadu yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Beranjak dari RPJMD 2021-2026, strategi, prioritas dan arah peningkatan infrastruktur pun disusun. Pembenahan prasarana jalan diarahkan untuk menjangkau wilayah pinggiran dan tertinggal, kawasan pertanian dan pariwisata. Tak ketinggalan infrastruktur Ibukota Kabupaten Sarilamak yang lebih satu dekade seperti jalan di tempat.

“Pembenahan infrasturktur jalan kita prioritaskan ke wilayah terisolir, juga daerah pinggiran dalam arti bisa pinggiran Kota Payakumbuh, karena ini koneksi perekonomian antar wilayah,” ujar Bupati Safaruddin pada suatu kesempatan. Strateginya? Salah satunya, komunikasi dan sinergitas pembangunan perlu diintensifkan dengan pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota terdekat. Mengingat infrastruktur butuh ruang dan wilayah, partisipasi masyarakat juga diundang.

Bagaimana hasilnya? Hampir 1,9 tahun di bawah kepemimpinan Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, warga Limapuluh Kota boleh bernafas lega. Adaswar, 62 tahun warga Sialang, Kapur IX berkata, “Tahun ini, di zaman Bupati Safaruddin ke Nagari Galugua bisa pulang pergi, sebelumnya jangan harap, lebih jika turun hujan.” Kesaksian Adaswar bukanlah isapan jempol. Maklum ia ‘pensiunan’ pengemudi Toyota Hardtop kompong yang bertahun-tahun lalu jadi andalan menjangkau Nagari Galugua. Ya, karena itu tadi, ruas jalan Sialang-Galugua sebelumnya lebih layak disebut medan off road. “Kadang ibu yang akan melahirkan terpaksa naik hardtop ke Puskesmas Sialang,” ujarnya menerawang.

Gubernur Sumbar Mahyeldi – Bupati Limapuluh Kota Safaruddin. (Foto: Diskominfo 50 Kota)

Sepertinya inilah buah yang dipetik dari lobi-lobi Bupati Safaruddin ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Limapuluh Kota Tahun 2022 mendapat kucuran dana untuk peningkatan infrastruktur jalan provinsi yang meliputi Sialang-Galugua-Tanjung Jajaran dengan total anggaran senilai Rp. 9 Miliar. Tak hanya itu, pada kunjungan kerja Gubenur Sumbar Mahyeldi ke Galugua pada Juli 2022, dengan memboyong 28 Kepala Perangkat Daerah Pemprov Sumbar, Tahun 2023 Limapuluh Kota dijanjikan Rp. 15 Miliar untuk menuntaskan prasarana jalan dan jembatan di Galugua bahkan direncanakan menjangkau perbatasan Provinsi Riau.

“Kita akan wujudkan kawasan pertumbuhan baru, Kapur IX, Limapuluh Kota-Pasaman dan perbatasan Riau,” papar Gubenur Mahyeldi kala itu. Secara berseloroh Gubernur Mahyeldi bilang,”Jika Limapuluh Kota tak diperhatikan beko Bupati berang ka Gubenur, masa sumando dak paratian. “Bupati Safaruddin hanya tersipu dengan guyonan Gubernur Mahyeldi. Harneli, istri Gubernur Mahyeldi, adalah putri Limapuluh Kota, tepatnya di Batu Hampar, Kecamatan Akabiluru
Bupati Safaruddin angkat topi dengan kucuran dana yang cukup besar dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Menurutnya, sangat membantu untuk merealisasikan visi dan misi daerah.

Peresmian program bantuan air bersih untuk masyarakat. (Foto: Diskominfo 50 Kota)

“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur dengan alokasi dana besar untuk menunjang berbagai pembangunan di Kabupaten Limapuluh kota,” ucap Bupati Safaruddin dihadapan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansyarullah beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, diawal tahun 2022 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga mengucurkan anggaran hingga Rp. 82,8 Miliar untuk membantu percepatan pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota dalam berbagai sektor, diantaranya Rp. 5,8 Miliar untuk sektor pendidikan, sektor kesehatan sebesar Rp. 7,5 Miliar, sektor kehutanan Rp. 4,9 Miliar, selanjutnya di sektor Koperasi dan UMKM sebesar Rp. 1,5 Miliar, perkebunan Rp. 7,5 Miliar, dan sektor pariwisata sebesar Rp. 8,3 Miliar serta beberapa sektor lainnya.

Pembangunan infrastruktur tak melulu soal prasarana jalan. Irigasi dan lahan pertanian warga juga jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. Daerah ini berhasil menggaet pembiayaan Bank Pembangunan Asia/ADB senilai Rp. 3,5 Miliar. Kolaborasi Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA) Sumbar, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota plus partisipasi masyarakat, kerusakan bangunan irigasi Batang Lampasi sejak Juli 2021 mulai ditangani. Para petani di Jorong Koto Baru Simalanggang dan sekitarnya, yang mengandalkan sumber air irigasi Batang Lampasi untuk usaha taninya kini bisa tersenyum lagi.

Bangunan irigasi sepanjang 1.300 meter sudah dinyatakan pulih kembali. Tidak hanya berhenti disitu, pembangunan jaringan irigasi Sandaran Bubua di Nagari Sariak Laweh, dengan pagu kontrak sebesar Rp. 916 juta juga juga telah memasuki tahap akhir, waktu pelaksanaannya adalah 150 hari kalender, terhitung tanggal kontrak 1 Juli 2022. Kemudian Daerah Irigasi (DI) Sarasah Tanggo di Dusun Taratak, Jorong Sarilamak, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau meliputi saluran sepanjang 500 meter, dengan lebar 75 cm-100 cm dengan pagu kontrak senilai Rp. 558 juta lebih. “Saya berharap pembangunan irigasi ini dapat membantu masyarakat banyak dan juga dapat mendukung pelaksanaan program-program yang direncanakan dalam RPJMD 2021-2026”, kata Bupati Safaruddin.

Kondisi jalan Suliki-Simp Sei Dadok. (Foto: Diskominfo 50 Kota)

Jurus lain yang dipakai Bupati Safaruddin adalah bagaimana meningkatkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Karena sedari dini disadari, kue APBD Kabupaten serta Pendapatan Asli daerah (PAD) yang tergolong rendah, tak akan pernah sanggup merealisasikan kebutuhan warga akan infrastruktur untuk memperlancar roda perekonomian. “Jadi, kita harus ekstra kerja keras meyakinkan pusat melalui kementerian teknis maupun perangkat daerah di Pemprov Sumbar,” beber Bupati Safaruddin.

Kegigihan Limapuluh Kota di bawah kepemimpinan Bupati Safaruddin untuk menggenjot peningkatan infrastruktur pun diamini Kepala Dinas PUPR Rilza Hanif. “PUPR selalu diinstruksikan untuk mempercepat serapan anggaran. Bahkan Pak Bupati sering cek langsung kemajuan pekerjaan di lapangan, dan selama melaksanakan DAK, pada tahun 2022 alokasinya meningkat pesat,” terang Kadis PUPR Rilza Hanif. Memang, menurut Rilza Hanif memasuki tahun kedua kepemimpinan Safari tercipta lompatan besar realisasi infrastruktur. Seperti fasilitasi DAK Reguler Kementerian PUPR, dengan komposisi Rp. 15,5 miliar untuk ruas jalan Tanjung Bungo-Baruah Gunung-Simpang Sungai Dodok dan Rp. 1,15 miliar untuk ruas jalan Simpang Mangkirai. Setidaknya ada tiga alasan untuk hal ini, mendukung kawasan agrowisata “Kampuang Sarugo” dengan sentra Jeruk Siam Gunuang Omeh, serta mendukung Proyek Strategi Nasional Pembangunan Monumen Bela Negara, Koto Tinggi, yang mempersyaratkan Limapuluh Kota untuk meningkatkan akses jalan ke monumen yang bakal menjadi ikon baru Limapuluh Kota. Dan jangan lupakan, tekad Bupati Safaruddin dan Bupati Pasaman Benny Utama untuk menghubungkan Bonjol, Pasaman-Pua Data, Limapuluh Kota merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan peningkatan jalan di kawasan Gunuang Omeh. “Inshaa Allah Tahun 2023 Bonjol dan Pua Data akan terhubung,” ujar Bupati Safaruddin.

Jargon “Membangun Kabupaten Limapuluh Kota Dari Pinggir”, tak berhenti hanya membenahi ruas jalan provinsi Sialang-Galugua-Tanjung Jajaran, Kapur IX di ujung Kabupaten Limapuluh Kota. Wilayah pinggiran Kota Payakumbuh sekaligus berbatasan dengan Kabupaten Agam, tepatnya di Kecamatan Akabiluru juga dilirik dengan membangun prasarana jalan dengan total anggaran dari APBD Limapuluh Kota sebesar Rp. 4 miliar. Pembangunan jembatan Lubuak Batu Sabolah, Kecamatan Gunuang Omeh yang merupakan penghubung antara Jorong Sungai Mangkirai dan Jorong Koto Marapak, dengan menelan biaya sebesar Rp. 2,3 miliar juga telah tuntas dikerjakan. Selesainya pembangunan jembatan itu awal 2022 lalu menyisakan kesan mendalam bagi Bupati Safaruddin. “Peresmian jembatan Lubuak Batu Sabolah merupakan konstruksi bangunan pertama yang diresmikan periode kepemimpinan Safaruddin-Rizki,” kata Bupati Safaruddin kala itu.

Terkait pembangunan infrastruktur di wilayah kerjanya, Camat Gunuang Omeh Muhammad Rifki, berharap dengan adanya pembangunan dan perbaikan infrastruktur secara bertahap ini nantinya akan berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata. Terlebih dengan adanya Pembangunan Monumen Nasional “Bela Negara/PDRI”. Bercerita tentang tahapan Pembangunan Monumen Nasional “Bela Negara/PDRI”, pada September telah diterjunkan Tim Kajian Amdal jalan tembus ke Bonjol, Pasaman.

Termasuk Dinas Cipta Karya dan Binamarga Sumbar, pun semakin mematangkan pengembangan kawasan PDRI di lahan 60 hektar. “Jadi dengan adanya pengembangan Kawasan PDRI ini, jalan ke Kabupaten Agam pun ditingkatkan ke jalan aspal dan jika sudah dibuka akses jalan ke Bonjol dan Kapur IX, mudah-mudahan Nagari Koto Tinggi atau Kecamatan Gunung Omeh secara umumnya akan menjadi kawasan segitiga emas untuk pengembangan kawasan baru di Kabupaten Lima Puluh Kota,” imbuh M.Rifki.

Gaung pembangunan dari daerah pinggiran pasangan Safari terus berlanjut. Jembatan Jalan Sompik di Talang Maur, Kecamatan Mungka yang putus setahun sebelumnya pun diperbaiki. Dengan bentangan 21 meter, pembangunan jembatan itu menelan biaya sebesar Rp. 2,5 miliar. Bupati Safaruddin berharap rampungnya Jembatan Jalan Sompik, diharapkan dapat membantu nagari menjadi poros pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota.

Bupati 50 Kota Safaruddin Didampingi OPD terkait saat saat lakukan kunjungan lapangan. (Foto: Diskominfo 50 Kota)

Lantas bagaimana percepatan pembangunan Ibukota Kabupaten (IKK) Sarilamak? Termasuk program unggulan Safari, langkah awal ditempuh dengan membangun ruang terbuka hijau (RTH). Sebuah terobosan yang disambut suka cita warga Limapuluh Kota khususnya Sarilamak. Bertahun-tahun menunggu adanya pertanda sebuah ibukota yang memiliki ruang publik, terjawab saat Bupati Safaruddin pada November 2022 lalu, melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan RTH yang terletak di kawasan Komplek Kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak. RTH itu menelan biaya senilai Rp. 3,5 miliar.

“Alhamdulillah, ini komitmen kita untuk peningkatkan IKK Sarilamak, terutama mewujudkan bangunan dan fasilitas yang monumental di ibu kota yang selama diidamkan masyarakat akhirnya bisa terwujud,” kata Bupati Safaruddin saat acara peletakan batu pertama tersebut. RTH nantinya dapat menjadi pusat kegiatan dan rekreasi warga Limapuluh Kota.

Terlebih lagi RTH diharapkan punya dampak berganda (multiplier effect) terutama sarana olahraga, perkembangan UMKM maupun promosi Pariwisata. “Keberadaan RTH akan menjadi sarana berbagi informasi maupun mengembangkan minat bakat di lokasi yang nantinya akan menjadi ikon Limapuluh Kota di masa yang akan datang,” kata Bupati Safaruddin. (Dinas Kominfo/Infrastruktur)

spot_img

Latest

spot_img