Iklan bank Jatim

Begesting Jembatan Sutojayan Hanyut Terbawa Arus, Proyek di Kabupaten Malang Terganggu Banjir Kiriman

More articles

Kabupaten Malang, Investigasi.news -Pembangunan Jembatan Sutojayan yang berada di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, mengalami insiden yang mengganggu kelancaran proyek. Pada Selasa sore (24/9/2024), sekitar pukul 15.30 WIB, kerangka begesting dan penopang yang dipasang untuk proses pengecoran terbawa derasnya arus sungai yang mendadak meluap.

Kejadian ini terjadi setelah wilayah tersebut dilanda hujan lebat yang berlangsung beberapa jam, yang menyebabkan aliran air dari Kali Sukun di Kota Malang naik secara drastis. Derasnya banjir kiriman dari hulu membuat begesting, atau kerangka sementara yang digunakan untuk menopang struktur pengecoran, tidak mampu bertahan dan akhirnya hanyut terbawa arus yang kencang.

Jembatan Sutojayan ini merupakan bagian dari proyek perbaikan dan peningkatan infrastruktur yang tengah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang. Proyek tersebut saat ini masih dalam tahap pengerjaan awal, yaitu pemasangan begesting sebelum pengecoran beton dilakukan.

Baca Juga :  Fraksi-fraksi DPRD Kota Malang Fokus pada Penurunan Silpa dan Efisiensi Anggaran

**Anita**, Kepala Bidang Pembangunan dan Peningkatan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa insiden ini tidak melibatkan kerusakan pada struktur utama jembatan, tetapi lebih kepada material sementara yang digunakan dalam proses pengerjaan. “Jembatan Sutojayan masih dalam tahap begesting dan belum sampai pada proses pengecoran. Material yang hanyut terbawa arus adalah triplek dan kayu yang berfungsi sebagai penopang sementara, bukan bagian dari konstruksi utama,” ungkapnya saat diwawancarai pada Rabu (26/9/2024).

Menurut Anita, banjir yang menghanyutkan material tersebut merupakan banjir kiriman dari Kota Malang, yang membawa banyak sampah dan puing dari Kali Sukun. “Banjir ini berasal dari kiriman air di Kota Malang, yang membawa sampah dan material lain. Hal ini mengakibatkan arus sungai semakin deras dan menghantam begesting. Ini adalah bagian dari risiko pelaksanaan proyek yang kami sadari sejak awal, namun proyek tetap berjalan sesuai jadwal dan kontrak,” tambahnya.

Baca Juga :  Pensiunan PNS Di Taliabu Aniaya Petani Hingga Luka, Pelaku Diamankan Polisi

Lebih lanjut, Anita memastikan bahwa meskipun terjadi insiden ini, pekerjaan perbaikan jembatan akan terus dilanjutkan sesuai kontrak yang telah disepakati. “Ini memang menjadi risiko dalam proyek konstruksi, terutama saat terjadi faktor eksternal seperti banjir. Namun kami pastikan proyek ini akan tetap berjalan sesuai rencana, tanpa ada penundaan yang signifikan,” tegasnya.

**Proyek Jembatan Sutojayan** dikerjakan oleh **CV Raditya Jasa Pratama** dengan nilai kontrak mencapai Rp 456.555.000. Proyek ini dimulai sejak 8 Juli 2024, dengan masa pengerjaan selama 160 hari kalender. Jembatan Sutojayan sendiri merupakan bagian penting dari akses jalan di wilayah Kecamatan Pakisaji, yang menghubungkan beberapa desa dan memfasilitasi mobilitas warga serta distribusi barang.

Baca Juga :  Peringati HUT Ke-62, Divif 2 Kostrad Tahun 2023 Gelar Syukuran

Masyarakat setempat berharap agar perbaikan jembatan ini dapat segera diselesaikan, mengingat pentingnya jembatan tersebut dalam menunjang aktivitas harian mereka. Selain itu, banyak warga yang mengkhawatirkan kondisi cuaca ekstrem yang belakangan sering terjadi, yang dapat mempengaruhi kelancaran pembangunan infrastruktur di daerah mereka.

Proyek perbaikan jembatan ini diharapkan selesai tepat waktu agar dapat segera digunakan kembali oleh masyarakat. Tim konstruksi di lapangan juga diimbau untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem dan mengambil langkah-langkah preventif guna menghindari insiden serupa di masa mendatang.

Guh

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest