Bukittinggi, investigasi.news-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi mewaspadai dan memonitor terjadinya longsor di bibir Ngarai Sianok Bukittinggi, warga diminta untuk tidak melakukan aktifitas di sekitar daerah yang terkena dampak kejadian tersebut.
“Memang terjadi longsor pada Sabtu (11/12) di lokasi Ngarai Sianok Guguak Tabek Sarojo Kelurahan Belakang Balok, kita stanby di lokasi dan memonitor keadaan terkini, masyarakat diminta waspada dan tidak melewati daerah ini,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bukittinggi, Ibentaro Samudera di Bukittinggi, Minggu.
Ia mengatakan penyebab longsor yang terekam kamera video pengunjung Objek Wisata Panorama Bukittinggi itu dikarenakan dampak intensitas hujan yang tinggi.
“Intensitas hujan yang tinggi selama dua hari terakhir menyebabkan kejutan air tanah karena lapisan Tuff pada tebing ngarai bersifat mengendapkan air sehingga membuat lapisan tanah tebing terlepas atau longsor,” jelasnya.
Tidak ada korban jiwa dan kerugian materil dalam longsor yang terjadi itu, namun aliran sungai di Ngarai Sianok menjadi tersumbat.
“Dampaknya adalah tersumbatnya aliran Sungai Sianok, beruntung tidak ada korban jiwa karena pemukiman masyarakat cukup jauh dari titik longsor,” kata dia.
Masyarakat dan kelompok Ketahanan Bencana Lingkungan Kelurahan (KBLK) Kayu Kubu kemudian membuka aliran yang tersumbat dari material dengan bergotong royong.
“Masyarakat juga mengumumkan di mesjid agar warga sekitar tetap waspada dan siaga dan tidak mendekati bibir Ngarai Sianok,” kata Ibentaro.
Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kota Bukittinggi, kedalaman lembah ini mencapai 100 meter yang membentang sepanjang 15 kilometer meliputi daerah hingga Kabupaten Agam.
Beberapa pemukiman warga berada di atas bibir Ngarai Sianok diantaranya di Panorama, Birugo, Bukik Cangang dan Panorama Baru. Malin