Mempertahankan Tradisi Dewan Di Desa Kawata

More articles

Kawata merupakan salah satu desa pada kecamatan Mangoli Utara Timur, desa dengan luas wilayah sekitar 3.304,32 kmยฒ dan merupakan salah satu desa pesisir yang masyarakatnya hidup rukun dan berdampingan.

Meski bukan desa yang menjadi kota kecamatan, karena kota kecamatan Mangoli Utara Timur ada di desa Waisakai, namun desa Kawata layak berkembang seperti Dofa pada kecamatan Mangoli Barat atau Falabisahaya di kecamatan Mangoli Utara, tentu hal ini perlu dukungan dari putra-putri terbaik dari desa ini, apa lagi Sumber Daya Manusia atau SDM desa Kawata juga mumpuni.

Selanjutnya penulis ingin membahas dari sisi politik, meski Kawata bukanlah desa Waiboga-Sulabesi Tengah yang punya dewan (anggota DPRD -red) 3 orang sekaligus pada periode ini, namun Kawata secara konsisten pada 15 tahun belakangan ini menempatkan figur terbaik dari desanya untuk duduk di DPRD Kab. Kepulauan Sula.

Baca Juga :  Hoegeng Award Effect: Dalam Kebijakan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si

Jika hari ini di pusat sana viral membahas dinasti politik, atau di Maluku Utara sedang ramai membicarakan politik gagasan oleh Dr. R. Graal Taliawo, S.sos.,M.Si., mungkin di Kawata mengenal dengan istilah politik kesepakatan.

Kesepakatan politik untuk mendorong dan menjadikan figur terbaik desa Kawata untuk tampil di DPRD Sula, yang sebelumnya ada Jufri Umasugi selama 10 tahun, kemudian yang terakhir ada Ajhar Makian yang mewakili desa Kawata 5 tahun belakangan ini, yakni tahun 2019-2024.

Sehingga jika tradisi dewan merupakan satu keniscayaan atas melimpahnya SDM di desa Kawata, maka hal itu dipertaruhkan pada 6 figur caleg (calon legislatif) pada pileg (pemilihan legislatif) tahun 2024, mereka adalah:

Baca Juga :  Katakan Jujur, Jangan Khianati Hak Warga

1. Ajhar Makian.
Sang petahana maju kembali dengan posisi sebagai ketua partai Perindo Sula.

2. Najamudin Umasugi.
Dikenal sebagai pelaku UMKM, Bois sapaan akrabnya merupakan owner rumah kopi Wai Mua yang cukup digandrungi pencinta kopi di kota Sanana, Bois maju dengan bendera PKS.

3. Muhrijan Umasugi.
Pria yang infonya punya usaha kosmetik di kota Makassar, meramaikan dapil IV desa Kawata dengan maju menggunakan perahu PDIP.

4. Mardiana Fataruba.
Satu-satunya srikandi desa Kawata yang maju pada pileg 2024, putri seorang (Alm) tokoh pendidikan di Kawata ini bertarung dengan partai penantang baru, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) besutan Anas Urbaningrum dengan ketua di Sula Basir Makian.

Baca Juga :  Hari Perdamaian Internasional, Patani Selatan Thailand Masih Jauh Dari Kata Damai

5. Junaidi Galela.
Maju dengan partai baru (Garuda) pada pemilu 2024, Junaidi anak pemuka agama di Kawata ini turut serta meramaikan pesta demokrasi tahun 2024.

6. Kasrin Sapsuha.
PKB menjadi pilihan perahu politik Kasrin pada pileg 2024, Kasrin sendiri merupakan anak dari salah satu tokoh masyarakat di desa Kawata.

Demikian tampilan sederhana ke-6 caleg dari desa Kawata, jika kemudian pada daerah pemilihan/dapil IV yang memperebutkan 4 kursi maka dengan 1.000 lebih DPT yang dimiliki desa Kawata rasanya tradisi dewan masih bisa dipertahankan, apa lagi jika berjalan dengan baik terkait politik kesepakatan tadi, namun semua kita lihat nanti pada tahun depan di bulan Februari.

Penulis : Rahman Latuconsina, adalah Sau desa Kawata dan jurnalis investigasi.news, biro Kepulauan Sula.

- Advertisement -spot_img

Latest