Pemilihan Umum Picu Konflik Antara Keluarga

More articles

spot_img
Pemilihan umum di Indonesia dilaksanakan setiap lima tahun sekali sesuai dengan pasal 22E UUD TAHUN 1945 dalam sistem demokrasi. Hal ini dilaksanakan dalam rangka untuk memilih kembali pemimpin atau kepala daerah yang baru.

Pemilihan umum (pemilu), salah satunya yaitu: pemilihan kepala daerah, contohnya seperti bupati, gubernur, dan lain-lain yang mana telah dilakukan dimasing–masing provinsi dan kabupaten/kota.

Mari kita lihat situasi dan kondisi pada saat pemilihan umum. Nah dalam hal ini selalu saja terjadi konflik antara keluarga dan saudara. Dikarenakan antara mereka itu punya pilihan kandidat yang berbeda-beda. Terkait dengan perbedaan antara kandidat inilah maka lahirlah bahasa-bahasa diantara mereka yang kurang enak untuk didengar, dapat menyinggung perasaan satu sama lain yang tidak dapat diterima dengan baik sehingga akan menimbulkan terjadinya permusuhan, perkelahian, dan lebih maraknya lagi sampai terjadinya pertumpahan darah, hanya karena ego dari masing-masing tim.

Hingga makin kesini hal seperti ini sudah menjadi budaya pada saat pemilihan umum, karena pada faktanya sering terjadi konflik antara keluarga dan saudara pada saat pemilihan umum. Maka dari itu mari kita belajar dari pengalaman-pengalaman buruk yang sering terjadi pada saat pemilihan umum. Ambil hikmahnya tanam dalam diri kita masing -masing untuk dijadikan pelajaran yang baru dalam dunia politik agar kedepannya hal-hal seperti itu tidak lagi terulang kembali.

Ini sangat disayangkan apabila sampai dapat menghilangkan nyawa salah satunya, harusnya kita sadar bahwa kita hanya sebatas tim sukses yang diperintah oleh mereka sebagai kandidat untuk mengkonsolidasi mereka sebagai kandidat calon agar dapat di coblos atau dipilih oleh masyarakat. Seharusnya kita berpikir menggunakan akal sehat bahwa ini semua demi kepentingan dan kesenangan mereka.

Apabila mereka dipilih dan terpilih untuk menduduki kursi putar dan ruangan ber AC, yakin dan percaya 99% mereka akan lupa dengan usaha dan kerja keras kita sebagai tim sukses yang berusaha banting tulang siang dan malam, konsolidasi sana sini, maka dari itu kita sebagai tim sukses mari hindari hal–hal yang dapat merugikan dan merusak tali persaudaraan kita nanti. Karna yang sejatinya persaudaraan jauh lebih mahal dan berharga tidak ada bandingannya apalagi hanya sekedar politik.

intinya, gunakan akal sehat untuk lakukan hal yang sepantasnya saja sesuai dengan tupoksi kita sebagai tim sukses. Jangan berpikir untuk utamakan ego biar dilihat orang kelihatan jago kalau nanti pada akhirnya tidak sama seperti ayam jago.

Oleh: Badruddin Allazim

spot_img

Latest

spot_img