Talompek Juo Kato Bapisah

More articles

spot_img

“Talompek juo kato bapisah, uda tinggakan denai, Tamanuang denai tamanuang, Hilang aruah di badan, Denai sangko gurawan sajo, Ruponyo kini nyato…” begitu potongan lirik lagu minang yang sedang hits dan diputar di berbagai platform media. Lagu yang merupakan ciptaan dari Ajhay Pasma ini dibawakan dengan hentakan suara yang khas dari Fauzana. Penyanyi kelahiran 15 November 1999 dengan nama lengkap Irsal Fauzana.

Lagu ini berkisah tentang ujung dari kebuntuan komunikasi di dalam rumah tangga, atau sepasang muda mudi yang sedang menjalin hubungan percintaan.
Namun tentu bukan tentang hubungan percintaan di lagu ini yang ingin saya bahas di tulisan ini.

Menyambut tahun politik 2023-2024 ini ada beberapa peristiwa yang menjadi kejutan bagi kita warga Agam. Tentunya bukan politik namanya kalau tanpa kejutan. Kejadian yang cukup membuat heboh dan menjadi topik diskusi di lapau-lapau yaitu mundurnya wakil bupati Agam Bpk Irwan Fikri.

Seperti di lirik lagu Fauzana tadi, “Tamanuang denai tamanuang, Hilang aruah di badan, Denai sangko gurawan sajo, Ruponyo kini nyato” begitu ekspresi saya mendengar ketika surat pengunduran diri tersebut dibacakan di Rapat Paripurna DPRD Agam, Senin 29 Mei 2023. Surat yang ditulis dengan tanggal 14 Mei 2023 tersebut dibacakan oleh Sekretariat DPRD Agam Vila Erdi di hadapan forum yang dihadiri Anggota DPRD Agam, Bupati dan forkopimda Agam, kepala-kepala organisasi perangkat daerah dan diliput oleh wartawan.

Desas desus renggangnya hubungan antara orang nomor 1 dan 2 di Agam ini sudah beberapa tahun ini sampai ke telinga kita, sudah menjadi bahan sebagai teman ngopi di lapau-lapau beberapa tahun belakangan. Namun tidak ada yang memprediksi kalau-kalau ujung dari gosip ini berupa pengunduran diri wakil bupati. Terlepas dari benar atau tidaknya isu keretakan hubungan pasangan kepala daerah hasil pilkada 2021 lalu ini, tapi pada surat pengunduran diri tersebut dibunyikan sepertinya kabar tidak harmonis itu benar adanya.

Ibarat rumah tangga, gosip-gosip pisah ranjang selama ini berujung di meja persidangan perceraian. Sekarang rumah tangga daerah Agam telah sampai pada tahapan pengajuan permohonan atau gugatan cerai. Selanjutnya DPRD Agam akan meneruskan surat wakil bupati tersebut kepada Gubernur Sumbar untuk ditindaklanjuti. Namun, dalam perkara rumah tangga biasanya majelis hakim melakukan upaya mediasi antar kedua pasang suami istri agar memikirkan ulang langkah yang sedang diambilnya. Banyak hal yang akan disampaikan sebagai bahan pertimbangan kepada pemohon dan termohon. Namun pada perkara pengunduran diri wakil bupati ini tentu tidak bisa serta merta disamakan dengan perkara perceraian biasa.

Tak lama berselang, sebelum surat pengunduran diri wakil bupati Agam ini tersebar ke publik sejak tanggal 14 Mei lalu beredar kabar bahwa yang bersangkutan juga akan mengikuti pemilu legislatif sebagai calon anggota DPRD Sumbar melalui partai pengusungnya di pilkada lalu. Entah mundur ini karena untuk memenuhi persyaratan pencalonan beliau sebagai caleg yang akan didaftarkan ke KPU, atau memang pilihan sadar beliau untuk memilih mengakhiri hubungan yang tidak harmonis dengan Bupati.

Entahlah. Politik memang terkadang banyak menampilkan gimik. Namun tetap yang pasti masyarakat tentu ada yang kecewa dengan peristiwa ini. Harapan untuk mewujudkan Agam Maju tentu menjadi pincang dengan mundurnya Wakil Bupati ini. Slogan basamo mangko manjadi tentu menjadi rujukan kita, yang artinya jika bersama akan menjadi, atau berhasil. Namun hari ini sudah tidak bersama lagi, tentu jalan untuk menjadi sudah semakin kabur. Arah untuk mewujudkan cita-cita pasangan kepala daerah ini tentu sudah mulai buyar. Setidaknya mengalami sedikit tubulensi politik.

Namun begitu, pasti ada harapan. Begitu kira-kira bahasanya. Harapan itu akan selalu ada untuk kemajuan Agam kedepan.

Kita berharap dan optimis Bupati Agam dengan atau tanpa wakilnya bisa menjalankan roda pemerintahan di Agam dengan maksimal dan berhasil membawa Agam menjadi Agam Maju yang menjadi visi dan misi beliau semasa berpasangan ketika kampanye dulu. Karena tahun depan akan mulai lagi kampanye calon kepala daerah, bahkan tahun ini dan tahun sebelum ini pun sudah ada yang memulainya. Dan semoga kita masyarakat Agam banyak belajar dari peristiwa politik ini.

Penulis: Rinal Wahyudi

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest

spot_img