Batam, Investigasi.news – Dalam rangka penataan ekosistem logistik secara nasional, Staf Ahli Bidang Manajemen Konektifitas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves) Sahat Manaor Panggabean dan Ketua Tim Monitoring Evaluasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) memimpin rapat koordinasi terkait penyelesaian capaian aksi pemangkasan birokrasi dan peningkatan layanan di Kawasan pelabuhan. Khususnya yang terkait dengan penyelesaian output penyelarasan tumpang tindih regulasi dan implementasi indikator ekosistem logistic nasional (14/11/22).
Bertempat di ruang rapat utama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, hadir Kepala Kantor KSOP Khusus Batam, Bapak Rivolindo, Direktur BUP BP Batam, Kepala Kantor Bea dan Cukai Tipe B Batam, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Batam, Kepala Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam, Kepala Biro Hukum BP Batam, Kepala Pusat Rencana Program Strategis BP Batam, Direktur PTSP BP Batam dan Direktur Pusat Data dan Sistem Informasi BP Batam.
Pokok pembahasan pada rapat kali ini ialah mengenai proses capaian 8 indikator National Logistic Ecosystem (NLE) dan kesiapan sistem SSm-QC di Pelabuhan Batam guna peningkatkan efektifitas waktu dan biaya antara lain melalui simplifikasi prosedur pemeriksaan karantina dan bea cukai, pengurangan durasi waktu pemeriksaan karantina dan bea cukai serta penurunan biaya operasional pemeriksaan karena pemeriksaan dilakukan secara terpadu.
Dengan terimplementasinya SSm QC sesuai dengan target waktu yang ditentukan, diharapkan akan berdampak pada penataan ekosistem logistik nasional dan menstimulasi peningkatan daya saing perekonomian nasional, khususnya bagi para pengguna jasa seperti perusahaan pelayaran, forwarding, pengusaha logistik lainnya, pelaku industri dan UMKM. ***
