Dukung Penurunan Stunting, DSPPKBPPA Adakan Sosialisasi PEK

More articles

spot_img

Padang Panjang, Investigasi.news – Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) adakan sosialisasi pengembangan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) melalui strategi jenis usaha guna mendukung pencegahan stunting, Selasa (7/6) di Aula Dinas tersebut.

Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat. Dengan menghadirkan pemateri, Kepala DSPPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si, Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Sumbar,
Drs. Budi Mulya, M.Si, serta Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM), Rini Lisdayani, S.Sos.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) kepada kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Sekretaris Daerah Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan BKKBN Sumbar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya penurunan stunting di Kota Padang Panjang.

“Masalah stunting tidak terlepas dari kesejahteraan keluarga. Baik itu masalah gizi, pola asuh serta pelayanan kesehatan dan akses air bersih. Alhamdulillah untuk akses sanitasi, kita sudah 100 persen. Di luar itu salah satu yang perlu jadi perhatian kita yaitu pemenuhan gizi di masa emas kehidupan (1.000 hari pertama kehidupan/HPK). Terkadang karena faktor ekonomi, faktor ini tidak terpenuhi yang mengakibatkan tumbuh kembang anak tidak maksimal,” jelasnya.

Dikatakan, Pemko telah mengembangkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting.

“Tanggung jawab pengentasan stunting ini harus melibatkan semua elemen sesuai dengan peranya masing-masing,” imbuhnya.

Pihaknya berharap di Padang Panjang lahir kelompok UPPKA lainnya yang berkembang dan menjadi besar sehingga bisa diperoleh pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumberdaya lokal. Selain itu meningkatnya kesejahteraan keluarga dengan usaha yang produktif melalui keterlibatannya dalam kelompok.

“Di Padang Panjang ini semua makanan rasanya cuma dua, yang pertama enak yang kedua enak sekali,” candanya.

Sementara Osman Bin Nur menyampaikan, ada tiga kelompok UPPKA Kampung KB yang menerima bantuan ini. Yaitu Kelurahan Pasar Usang, Ekor Lubuk, dan Koto Panjang.

“Mudah-mudahan dengan ini, memperkuat Dashat. Serta kelompok yang dibentuk Kampung KB ini mampu berkembang sebagai upaya pengembangan ekonomi keluarga.Tahun 2022 ini semua kelurahan telah berkomitmen membentuk Kampung KB dan Tim Percepatan Penanggulangan Stunting sudah terbentuk di setiap kelurahan. Semoga dengan semua upaya ini penurunan angka stunting dapat berjalan maksimal,” harapnya.

Sedangkan Budi Mulya menyebutkan, BKKBN memfasilitas ATTG sesuai dengan kebutuhan yang diajukan kelompok UPPKA

“Kita tidak menstok lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Semoga ini dapat mendorong dalam peningkatan ekonomi keluarga. Kita berharap kelompok UPPKA ini dapat menghasilkan produk yang unggul dan berkualitas serta lebih aktif lagi,” ujarnya. (Km/Mc)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest

spot_img