Pulang Pisau, investigasi.news – Dinkes Pulang Pisau berupaya untuk memaksimalkan penggunaan BPJS di wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Hal ini karena sehat itu mahal, jadi haruslah ada persiapan untuk biaya kesehatan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Dinas Kesehatan, melalui Kepala Bidang PSDK Kabupaten Pulang Pisau Lambang Sucongko (14/2) menyampaikan, “BPJS sementara menunggu dari pusat. Untuk penganggaran emang sudah kita lakukan cuma masih ada kekurangan dan kami berusaha sehingga kami dalam waktu dekat akan melakukan rekonsiliasi antara BPJS, BPS dan Dinas Kesehatan. Upaya ini ntuk mengecek BPJS yang masih aktif atau masih hidup atau gak ini demi untuk mengefisiensi anggaran” terangnya.
“Ketika ada orang yang sudah meninggal, jadi datanya kita hapus. Kemudian yang kosong ini dapat kita alihkan kepada yang belum menerima BPJS. Nantinya kami prioritaskan kepada orang sakit, yang gawat darurat, tidak mampu dan orang dalam gangguan jiwa”, jelasnya.
“Namun untuk masyarakat umum masih kita stop jadi kalau ada yang mendaftar jadi kita masukan ke daftar tunggu dulu jadi sampai saat ini ada sekitar 90 sekian berkas yang masuk di dinas kesehatan dan ditahun 2023 menunggu hasil rekon, tapi kita berupaya untuk memaksimalkan untuk me efesiensi jadi kita rekonsiliasi dengan BPS untuk mendata warga yang meninggal dan pindah”, ucapnya.
Lanjutnya” Sampai saat ini sudah 70% jadi sekitar 12.000 warga yang sudah tercover BPJS dan kami berharap dengan rekonsiliasi ini bisa menghasilkan peluang artinya bisa menambah jumlah peserta bisa mengcover masyarakat Pulang Pisau harapannya di tahun 2023 kami bisa berhasil untuk wilayah Pulng Pisau”.
“Beliau juga menghimbau kepada masyarakat agar segera membuat BPJS Karena sehat itu mahal harganya”, tutupnya. zulmi
