Jakarta, Investigasi.news – Dalam rangka memastikan kelancaran dan keamanan peringatan Hari Buruh Internasional (May Day Fiesta 2025), Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto.
Rakor tersebut dilaksanakan di Aula Gedung Promoter, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Senin (28/4/2025), dan dihadiri oleh pejabat utama Mabes Polri, jajaran Polda Metro Jaya, serta perwakilan pemerintah daerah.
Dalam arahannya, Kapolda Metro Jaya menekankan pentingnya sinergi seluruh stakeholder untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan selama May Day Fiesta, yang dipusatkan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Diperkirakan, puluhan ribu buruh dari berbagai wilayah akan mengikuti acara tersebut.
“Kita harus menjaga momentum May Day ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada gangguan keamanan yang bisa mencoreng citra perayaan ini,” tegas Kapolda Karyoto, Selasa (29/4/2025).
Ia juga mengimbau seluruh peserta aksi untuk menjaga ketertiban, mematuhi hukum, serta mengikuti arahan petugas di lapangan. Masyarakat umum yang beraktivitas di kawasan Jakarta Pusat diimbau mengantisipasi adanya rekayasa lalu lintas dan menggunakan jalur alternatif untuk menghindari kepadatan.
“Kami minta para buruh menyampaikan aspirasi dengan damai dan tertib. Jangan mudah terprovokasi oleh oknum yang ingin membuat kericuhan. Mari bersama-sama kita jaga suasana tetap aman dan kondusif,” ujar Karyoto.
Polda Metro Jaya juga menggelar Tactical Floor Game (TFG) dan simulasi pengamanan untuk mematangkan kesiapan seluruh personel. Selain itu, posko pengaduan dan call center layanan cepat dibuka untuk melayani masyarakat selama peringatan May Day Fiesta 2025 berlangsung.
Kapolda menyampaikan optimisme bahwa dengan kolaborasi semua pihak, peringatan Hari Buruh Internasional 2025 dapat berjalan sukses, aman, dan menjadi momentum mempererat solidaritas pekerja tanpa menimbulkan gangguan ketertiban umum.
Dalam kesempatan tersebut, Astamaops Polri Irjen Pol Akhmad Wiyagus menambahkan, pola pengamanan akan mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis. Tim kesehatan (dokkes) juga akan disiagakan di lokasi-lokasi strategis untuk melayani peserta aksi yang membutuhkan.
“Penggunaan gas air mata hanya akan menjadi opsi terakhir apabila situasi benar-benar mendesak,” jelas Akhmad.
Sementara itu, Kabaintelkam Polri Komjen Pol Syahardiantono menekankan pentingnya deteksi dini terhadap potensi penyusupan provokator yang bisa mengganggu jalannya aksi.
Di sisi lain, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menyampaikan bahwa pengawalan dan pengaturan arus kendaraan massa buruh akan dilakukan sejak titik keberangkatan hingga lokasi aksi, guna mengantisipasi kemacetan. Pengamanan di tol dan jalan-jalan protokol Jakarta juga diperketat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Sustyo Purnomo Condro, menambahkan bahwa sistem pengamanan akan dibagi dalam delapan sektor dengan kekuatan lebih dari 13 ribu personel gabungan. Ia juga mengingatkan akan potensi gangguan dari kelompok anarko, sehingga langkah pengawasan dan deteksi dini akan terus diperkuat.
Mc