Roti Tawar Pembawa Bahagia

More articles

Kadang, kebahagiaan tak datang dari hal besar. Ia justru tumbuh dari sesuatu yang kecil, yang mungkin tampak sepele bagi sebagian orang—namun begitu berarti bagi mereka yang menjalaninya. Itulah mengapa, sekecil apa pun kebaikan yang bisa kita bagi, tetaplah berbagi. Karena bisa jadi, dari situlah kebahagiaan orang lain berawal.

Sore itu, tepat pukul 18.00 WIB, anak-anak santri mulai berdatangan ke mushalla. Mereka duduk di teras, menunggu waktu berbuka puasa tiba. Di tangan mereka hanya ada sebotol teh dan sepotong roti. Beberapa tampak melantunkan ayat-ayat suci dengan lirih, yang lain tersenyum bercerita dengan teman di sebelahnya.

Tak lama kemudian, azan maghrib dikumandangkan oleh Rapi, salah satu santri. Suasana seketika menjadi khidmat. Mereka pun berbuka puasa dengan penuh kesederhanaan—seteguk teh dan sepotong roti yang langsung mereka nikmati sebelum kemudian masuk ke mushalla dan melaksanakan salat maghrib.

Setelah salat wajib dan salat sunah, anak-anak kembali ke pondok. Saat itulah saya melihat Ismail, salah satu santri, tampak seperti ingin menyampaikan sesuatu. Ketika saya dekati, ia bertanya dengan nada sopan, “Ayah bawa uang, nggak? Boleh minta beli roti tawar untuk dimakan bersama teman-teman?”

Saya tersenyum dan mengangguk. Sepulang ke pondok, saya serahkan dua kantong roti tawar untuk mereka. Ketika saya lihat kembali, di hadapan mereka sudah tersedia bubur yang dibuat dengan penuh cinta oleh Ustadzah Ana. Rupanya mereka bilang, “Bubur ini enak sekali kalau dimakan dengan roti tawar.” Dan itulah yang membuat Ismail ingin berbagi tambahan kecil itu dengan teman-temannya.

Saya melihat wajah-wajah polos mereka, penuh senyum dan syukur. Bahagia mereka begitu tulus. Hanya dengan tambahan roti tawar, mereka bisa menikmati hidangan sederhana dengan rasa luar biasa.

Sahabat, Ayah dan Bunda yang dirahmati Allah, jika berkenan, kami membuka kesempatan untuk berbagi kebahagiaan ini. Pondok Pesantren Alquran Darul Inqilabi Lubukbasung mengadakan puasa sunnah setiap Senin dan Kamis. Kami berharap ada tangan-tangan baik yang tergerak untuk berbagi rezeki guna menyediakan buka puasa bagi para santri.

Sekecil apa pun yang Ayah dan Bunda titipkan, akan menjadi ladang amal yang besar di sisi Allah. Karena dari secuil roti dan seteguk teh, lahir kebahagiaan dan semangat belajar yang luar biasa dari anak-anak penghafal Alquran ini.

Semoga Allah membalas kebaikan Ayah dan Bunda dengan keberkahan tanpa batas. Aamiin.

Oleh: Hasneril, SE

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest